AKTUALBORNEO.COM – Empat desa di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim) menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nusantara Sangatta Tahun 2022.
Usai dilepas Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di halaman Kantor Bupati Kutim, Senin (27/6/2022) pagi. Kini mahasiswa tersebut tiba dan disambut Pemerintah Kecamatan (Pemcam). Salah satunya Pemcam Bengalon.
Didampingi tiga dosen, 40 mahasiswa STIE Nusantara jurusan Manajemen dan Akuntansi tiba di ruang rapat lantai 2 Kantor Camat Bengalon, Senin (25/7/2022) siang.
Tiga dosen STIE Nusantara Sangatta yang mendampingi di Kecamatan Bengalon yaitu Simunawir Sitoro, S.Sos., M.Si ,Anwar Arifin, S.Pd., M.Pd, dan Dr. Nuuridha Matiin, S.S.T., M.M.
Hadi Suhadi, Jabatan Pengadministrasi Pertanahan Seksi Pemerintahan Kecamatan Bengalon dalam sambutannya mengaku sangat terkesan dengan kehadiran mahasiswa KKN dari STIE Nusantara Sangatta.
“Kami sangat berterima kasih sekali atas kunjungan KKN ke daerah kami, umumnya di Kecamatan Bengalon dan khususnya di desa desa yang ditempati adik adik mahasiswa sekalian. Semoga nanti bisa membantu baik kegiatan di desa maupun di kecamatan,” ujarnya.
Hadi menyatakan, kegiatan yang tengah dipersiapkan saat ini yaitu kesiapan untuk memeriahkan acara 17 Agustus. Dirinya meminta mahasiswa KKN yang dikoordinir oleh para koordinator di masing-masing desa sebagai lokasi KKK, dapat hadir dalam rapat persiapan dan menyatu dengan pemerintah setempat untuk mensukseskan agenda tahunan tersebut.
“Biasanya kalau kita tidak menyatu, tidak gabung biasanya acara 17-an itu tidak rame,” tuturnya.
Pj Sekretaris Kecamatan Bengalon, Anton Siswanto, ST menyampaikan selamat datang kepada dosen dan mahasiswa KKN STIE Nusantara Sangatta. Ia juga memaparkan gambaran umum atau profil kecamatan dan profil empat desa yang akan ditempati mahasiswa sebagai lokasi KKN.
“Kecamatan Bengalon berdirinya tahun 2000 berdasarkan badan nomor 16 tahun 2000, ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Sangatta dan menempatkan Desa Sepaso sebagai pusat pemerintahan,” terangnya.
Diketahui, 4 desa di Kecamatan Bengalon yang akan ditempati oleh mahasiswa STIE Nusantara selama mengikuti KKN 2022, antara lain Desa Sepaso Induk, Desa Sepaso Selatan, Desa Sepaso Barat, dan Desa Sekerat. Adapun 40 mahasiswa ini akan dibagi dalam 4 posko atau grup di setiap desa yang dimaksud, dan setiap desa itu ditempati 10 mahasiswa.
Terkait jumlah desa di kecamatan Bengalon, Anton mengatakan, ada 11 desa.
Adapun 11 desa di Kecamatan Bengalon anatar lain:
1. Desa Keraitan
2. Desa Muara Bengalon
3. Desa Sekerat
4. Desa Sepaso
5. Desa Sepaso Barat
6. Desa Sepaso Selatan
7. Desa Sepaso Timur
8. Desa Tebangan Lembak
9. Desa Tepian Baru
10. Desa Tepian Indah
11. Desa Tepian Langsat
“Kemudian ada 4 desa persiapan yaitu Sekurau Atas, Tepian Madani, Tepian Raya, dan Tepian Budaya. Ini secara administrasi memiliki luas 3.196 kilo meter persegi, dan termasuk hampir 9 persen dari luas Kabupaten Kutai Timur. Artinya Bengalon ini termasuk wilayah yang cukup luas,” terang Anton.
Berdasarkan aspek geografis, lanjut Anton, Kecamatan Bengalon memiliki posisi yang strategis. Beberapa hal di antaranya adalah terletak di poros regional lintas trans Kalimanatan.
“Jadi Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Utara dan sebaliknya pasti akan melewati Kecamatan Bengalon bila melewati jalur darat, ini sangat menguntungkan. Kemudian juga terletak di jalan poros menuju kawasan ekonomi khusus yaitu KEK Maloy dan ini termasuk proyek nasional, walaupun itu letaknya di kecamatan lain akan tetapi kalau melewati darat maka akan melintasi Kecamatan Bengalon,” papar Anton.
Dosen STIE Nusantara Sangatta, Simunawir Sitoro dalam sambutannya terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf lantaran kehadirannya di kecamatan Bengalon menjadi tergolong molor dari jadwal karena beberapa faktor.
Simunawir mengatakan, setelah mengikuti pelajaran teori selama tiga tahun, kini saatnya mahasiswa melaksanakan KKN. Sesuai jurusan yaitu bidang ekonomi, mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu dan bermanfaat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Jadi kalian (mahasiswa) dituntut membantu perangkat desa dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah,” jelasnya.
Usai melakukan rapat koordinasi, pihak kecamatan pun melepas keberangkatan mahasiswa menuju desa lokasi KKN. (*).
Imran