AKTUALBORNEO.COM – Sepanjang tahun 2020 angka kehamilan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) meningkat. Pasalnya dimasa pandemi saat ini aktifitas masyarakat banyak didalam rumah.
Terhitung dibulan Mei saja angka kehamilan sebanyak 694, memasuki bulan Juni menjadi 807, hingga bulan Juli meningkat 850 angka kehamilan se Kutim.
“Berdasarkan data ada peningkatan namun tak terlalu signifikan di masa pandemi,” ujar Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kutim, Mursidin.
Dengan jumlah kehamilan yang meningkat tentu angka kelahiran pun ikut bertambah. Sebab itu di tahun 2021 angka kelahiran diprediksi akan mengalami kelonjakan yang signifikan.
Berdasarkan data kelahiran sepanjang tahun 2019, angka kelahiran di Kutim tercatat sebanyak 8.857 jiwa.
Sementara dari data 2020 sejak Januari hingga Juli tercatat sebanyak 4.947 angka kelahiran baru. Peningkatan kelahiran terlihat signifikan pada bulan Juni sebanyak 763, lalu pada Juli menjadi 930 kelahiran baru.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kutim, Bahrani Hasanal menyebutkan bertambahnya jumlah kehamilan bukan gagalnya program keluarga berencana (KB) melainkan kebijakan jaga jarak sosial dan fisik serta tinggal di rumah selama masa pandemi memicu angka kehamilan dan kelahiran tinggi.
Jumlah kehamilan dan kelahiran tersebut dihitung dari akseptor kontrasepsi yang putus pakai. Apalagi pada usia subur (PUS) usia sangat produktif (20-30 tahun) dengan tingkat fertilitas tinggi atau mudah hamil.
“PUS usia produktif ini memiliki kemungkinan hamil mencapai 15%-20%. Ketika mereka tidak pakai alat kontrasepsi, maka jumlah yang hamil dan melahirkan meningkat apalagi dimasa begini kebanyakan waktu dirumah,” ungkap Bahrani.
Kendati demikian, Bahrani menerangkan akan kembali berkoordinasi dengan Dinas KB untuk penyuluhan alat kontrasepsi demi menekan angka kehamilan dimasa pandemi.(udin)