AKTUALBORNEO.COM – Saat beraksi, virus corona tidak memilah orang per orang berdasarkan strata tertentu. Baik dari identitas kepangkatan, suku maupun identitas ekonomi.
Siapa pun bisa terpapar, apakah dia rakyat biasa, lurah, kepala daerah, bahkan tiga menteri di Jakarta pun ikut terpapar.
Lebih parah lagi, di beberapa negara, pejabat sekelas presiden dan raja pun tak kuasa menahan infiltrasi Covid-19 ke dalam istana mereka.
Menjawab pertanyaan Teddy Junianto, host RRI Pro3 dalam program dialog virtual yang disiarkan langsung secara nasional, Wagub Hadi Mulyadi tidak ingin secara terbuka menyebut kemungkinan dimana pertama kali dirinya tertular Covid-19.
Teddy Junianto bertanya, bagaimana seorang kepala daerah yang sudah menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, masih bisa tertular Covid-19.
“Saya hadir di banyak acara. Tamunya sudah dibatasi. Saya tertib dengan protokol kesehatan ketat. Tapi saat makan, kita pasti buka masker. Mungkin saat itulah, virus masuk,” ungkap Hadi dalam dialog Pro3 yang secara khusus membahas pengalaman dari penyintas Covid-19, Sabtu kemarin.
Sebab itulah, Wagub Hadi Mulyadi menyarankan agar dalam setiap kegiatan tidak ada lagi acara makan bersama.
“Nah ini penting untuk menjadi catatan kita. Agar setiap kegiatan tidak ada lagi acara makan bersama. Makanannya dibawa pulang saja, selama masih pandemi,” saran Hadi. (sul/humasprov kaltim).