Aktualborneo com – Kondisi Pasar Induk Sangatta butuh sentuhan perbaikan mendesak. Pasalnya, pasar yang berada di jantung kota itu kondisinya bocor ketika hujan dan memicu air masuk ke dalam bangunan. Lorong-lorong pasar pun menjadi becek dan licin. Kondisi ini dikeluhkan pengunjung, terutama pedagang karena berimbas pada pembeli.
Pantauan media ini pada Kamis, 8 Juni 2021, kebocoran bangunan pasar ini terjadi pada bagian atap yang terbuat dari seng. Seng-seng atap itu sudah termakan usia dan mulai berkarat hingga rusak dan mengalami kebocoran.
Ketika hujan turun, mendadak pedagang bingung. Air tumpah begitu menderas. Pedagang pun bergegas menaruh beberapa bak di bawah atap bocor agar air tak terlalu meluber. Tumpahan air dari atap itu memicu lantai pasar becek. Tentu licin ketika melintas. Kondisi pasar becek dan berpengaruh pengunjung juga sepi. Padahal, pasar itu menjadi tumpuan perekonomian dengan adanya puluhan pedagang.
Seorang pedagang yang tak ingin namanya disebut mangatakan, kondisi pasar sudah parah. Atap bocor memicu air masuk hingga membuat jalan di dalam pasar becek dan licin, karena air bercampur dengan tanah bekas pijakan kaki para pembeli maupun pedagang.
“Bagaimana pasar mau bagus kalau orang yang berjualan di dalam itu tidak nyaman. Itu pasar induk saya lihat harus benar-benar dibenahi,” ucapnya.
Pedagang lainnya mengatakan, kondisi bangunan pasar sebenarnya masih bagus dan kokoh. Namun, atap-atapnya bocor, membuat air masuk ke dalam kios pasar saat hujan.
Tak hanya itu, bahkan korselting sempat terjadi diduga karena pengaruh air yang masuk dan menyetuh arus listrik akibat atap dari bangun pasar tersebut bocor.
“Pernah korselting, kebakaran sih tidak cuma korslet,” jelasnya
Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Induk Sangatta, Bohari saat dikonfirmasi media ini mengakui adanya kebocoran pada atap pasar tersebut. Dia mengatakan, pemerintah daerah sudah meninjau dan siap segera melakukan perbaikan.
“Alhamdullilah kemarin, kurang lebih dua minggu lalu Bapak Bupati sudah respon dan turun ke lapangan dan sudah diarahkan ke APBD ini sudah berjalan, kalau mungkin menuggu ABT (anggaran perubahan) agak panjang atau lama mungkin diarahkan ke CSR KPC,” tutur Bohari.
Bohari berharap, keluhan pedangang akan segera terjawab dengan adanya rencana perbaikan pasar induk melalui anggaran CSR perusahaan tersebut.
“Kami berahap bantuan perbaikan pasar ini segera turun karena pada saat hujan itu memang sangat mengganggu. Kemarin awal-awal itu, meteran listrik kami terjadi korslet karena akibat kebocoran atap itu,” jelasnya. (Lukman-Fitrah/Red).