AKTUALBORNEO.COM – Pedagang Pasar Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim) yang tumpah ke jalan membuat kondisi semrawut lalu lintas hingga menyebabkan kemacetan.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kutim melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dibantu pihak kepolisian atau tim gabungan melakukan sosialisasi penertiban pedagang liar di Pasar Sangatta Selatan, Sabtu (5/2/2022) pagi.
OPD terkait diantaranya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Satuan Lalu Lintas, Camat Sangatta Selatan, Kepala Desa Sangatta Selatan dan jajarannya serta UPT Pasar Sangatta Selatan dan lainnya.
Saat sosialiasi, di Pasar Sangatta Selatan puluhan pedangan juga masih ditemukan berjualan di bahu jalan. Sejumlah pedang itu mengaku menyewa tempat tersebut.
Bukan hanya pedagang musiman yang berjualan saat pagi hari, tapi pedangan yang memiliki lapak di Pasar Sangatta Selatan jua berjualan di bahu jalan. Alasan mereka berjualan di lokasi itu karena di dalam lapak kurang pembeli dan jualannya tidak laku.
Kepala Disperindag Kutim melaui Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan, Ahmad Dhony Evriady mengemukakan, sosialisasi penertiban pasar yang ada di Sangatta Selatan karena sejumlah pedangan berjualan di bahu jalan sehingga mengganggu jalur lalu lintas kendaraan dan membuat kemacetan.
“Kami dari tim gabungan mensosialisasikan agar penjual tidak jualan lagi di bahu jalan, kita sudah siapkan lapak yang ada di Pasar Sangatta Selatan, Jika tidak mencukupi, kita akan tampung Sangatta Utara, Kita akan data dan sesuaikan datanya berapa pedagang pasar ini. Tadi kita data, ada yang punya lapak di dalam tetapi mereka tetap jualan di luar,” jelasnya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa sama-sama menjaga ketertiban. Menurutnya, pedagang tidak akan pernah menjual di bahu jalan, apabila pembeli tidak mau membeli dagangan pedagang yang berjualan di bahu jalan.
“Kalau pembeli mau masuk ke pasar, saya rasa tidak akan ada penjual di bahu jalan, kalau pembeli sadar bisa belanja untuk bahan memasak masuk di dalam pasar yang telah disiapkan oleh pemerintah, otomatis pedagang tidak akan ada di bahu jalan,” tutur Ahmad Dhony Evriady.
Dhony berharap para pedagang dapat memahami terkait apa yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut, sehingga Pasar Sangatta Selatan ke depannya lebih baik.
“Kedepannya kita melakukan penampungan yang ada, kita akan tampung semuanya, semua pedagang akan kita tampung semuanya, solusinya, jika tidak mencukupi kita akan coba membantu mereka masuk ke Pasar Induk Sangatta Utara, Kita masih banyak yang kosong koh, kita punya 114 lapak dan 80 kios untuk Sangatta Selatan, Itu baru terisi dibawah itu baru 50 lapak dan 7 kios, jadi masih banyak sket, kalau kios itu, pedagangnya mau berbagi, juga bisa, kios kita luas loh, tidak ada kata tidak bisa, apabila pedagang ingin, Nanti kita koordinasikan, Insya Allah Senin atau Selasa akan kordinasi bersama Camat dalam bentuk pertemuan untuk mencari solusi – solusi yang terbaik, Kalau kedepan dia tidak akan jualan didalam, kita isi dengan orang lain, itu ada surat perjanjiannya, itu ada surat pernyataannya, ada kita sudah buat, apabila 14 hari tidak diisi, Akan kita ganti, memang kebanyakan itu tadilah, pedagang itu sudah ada didalam keluar lagi, yang penting kerjasamanya dengan UPT,” bebernya.
Kepala Desa Sangatta Selatan, Roni Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti upaya penertiban tersebut. Sebagai bahan evaluasi, kata dia, bagaimana nanti perkembangan Pasar Sangatta Selatan ke depannya, karena ini adalah domain Disperindag Kutim.
“Tadi sudah disampaikan beliau, mereka sudah mendata orang – orang yang jualan dan punya lapak, jika ada yang dobel, mereka akan diberikan kesempatan hanya satu saja dan jika ada yang tidak dapat maka diberikan di Sangatta Utara yang masih ada,” terangnya.
Selain lapak, Roni menyarakan agar di di Pasar Sangatta Selatan disiapkan lokasi parkir yang memadai, agar pengunjung yang datang tidak asal parkir.
Sejauh ini, Roni mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dishub Kutim. Telah melihat lokasi lahan parkir, agar penjual dan pembeli jika ke Pasar Sangatta Selatan langsung parkir ditempat yang telah disediakan, tidak ada lagi yang parkir di bahu jalan.
“Tadi saya sudah bersama Dinas Perhubungan, Sudah menunjuk – nunjuk sih sepertinya ada dua kantong – kantong parkir yang akan disiapkan, cuma kita akan kordinasi dengan warga dan Ketua RT yang ada disitu, mudah – mudahan dia bisa bantu kita juga, betul katanya dinas perhubungan tadi bahwa salah satu penyebab kemacetan adalah banyak yang parkir sembarangan,” jelas Roni.
Sementara itu, Polres Kutim melalui Kasa Lantas AKP Fattah menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan Dishub Kutim akan mengatur lalu lintas di Pasar Sangatta Selatan.
“Baik, setelah kita laksanakan survei di lapangan, nanti kita akan buat satu arah, buat rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan dan tidak terganggu dengan adanya kegiatan disekitar pasar,’ ucapnya.
Penulis: Lukman
Editor: I