AKTUALBORNEO.COM – Di penghujung bulan Juli 2022, puluhan Haji/Haja yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Kabupaten Kutim alumni 2019, melaksanakan silahturahmi dan pengajian bulanan bersama Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman.
Silahturahmi dan pengajian bulanan tersebut dihelat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim, di Jalan Rujab I, Kawasan Perkantoran Pemerintah Kabupaten Kutim, Bukit Pelangi, Minggu (31/7/2022).
Ketua IPHI 2019 Subhan Albajari ditemuin usai kegiatan mengatakan, pihaknya rutin melaksanakan pengajian setiap bulan. Tujuannya agar semangat beribadah haji tetap berjalan.
“Kemudian kita juga bersinergi dalam program pemerintah dalam menjaga kerukunan dan saling membantu dalam kegiatan sosial. Misalnya ada yang sakit, kena musibah kita urunan untuk membantu. Jadi program kemudian lebih pada kegiatan sosial dan keagamaan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, untuk bulan September pihaknya akan melaksanakan kegiatan (pengajian bersama) di Kecamatan Muara Wahau. Ia berharap seluruh jamaah haji khsususnya di Kabupaten Kutai Timur, bukan hanya alumni 2019.
“Tetapi semua haji bisa melakukan silahturahmi dan berkomunikasi dalam pembangunan di Kabupaten Kutim,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang juga sekaligus menjadi penceramah dalam acara itu menyambut baik kegiatan yang digelar oleh IPHI Kutim tersebut.
“Silahturahmi ini menjadi perintah agama kita. Sudah bukan lagi menjadi hal yang rahasia, untuk terus menjalin silaturahmi,” ucapnya.
Ardiansyah menyebut, harus bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan hidup dan mati. Jadi hidup dan mati sudah ditentukan oleh Allah SWT.
“Jika Allah sudah mempersiapkan kematian seseorang makannya tidak ada yang sanggup untuk menundahnya maupun mempercepatnya. Begitu juga dengan kelahiran,” sebut suami Siti Robiah ini.
Dikatakan, Allah SWT menciptakan kematian dan kehidupan dengan tujuan untuk menguji setiap manusia.
“Siapa diantara kita yang baik amal, sehingga dalam kehidupan kita dan disetiap tugas kita lakukan dengan baik. Apakah presiden, gubernur, kepala daerah harus dilaksanakan dengan baik. Maka akan mendapatkan pahala yang terbaik, saat dia kembali kepada Allah SWT. Hidup dan mati adalah ujian dari Allah SWT,” tuturnya.
Kepada para haji, Ardiansyah menuturkan harus bersyukur kepada Allah, karena telah diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji adalah kesempurnaan dari syariat islam.
“Tapi Allah tidak memaksa kita untuk melaksanakan ibadah haji. Beda dengan Sholat itu wajib. Begitu juga dengan ibadah puasa, memberikanmu zakat dan fitra,” imbuhnya.
Lebih jauh Ardiansyah menyampaikan, sebagai umat muslim ada tiga hal yang harus dilakukan sesuai dengan perintah Allah SWT, pertama adalah bersedekah jariah (di Masjid), berapapun nilai yang penting diberikan dengan hati yang tulus.
Kedua, adalah memberi atau membagikan ilmu yang bermanfaat. Harus segera amalkan atau berikan kepada orang lain, agar bermanfaat.
“Misalkan kita punya anak, maka berlomba ajarin al-fatihah. Semoga dia baca itu karena ilmu yang diberikan kepadanya. Ketiga, kita ciptakan anak-anak yang sholeh untuk mendoakan orang tuanya kelak,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, perwakilan Kemenag Kutim Sofiansyansyah mengatakan untuk tahun ini jumlah jamaah haji yang berangkat tahun ini sebanyak 83 orang. Hingga saat ini dalam keadaan sehat.
“Alhamdulillah mereka semua sehat di Mekah. Tidak ada yang wafat dan kita doakan mereka semua bisa kembali dengan sehat ke tanah air (Indonesia). Tanggal 14 Agustus akan tiba di Sangatta,” ungkapnya.
Dia berharap kouta jamaah haji tahun depan akan bisa normal kembali yaitu sebanyak 178 orang untuk Kutim. Untuk tahun ini masih dibatasi jumlahnya, yaitu kurang lebih 80 orang dan usia 18-65 tahun.
“Kalau mendengar informasi yang hoax, bahwa haji akan dibatasi usianya. Itu hanya diberlakukan tahun ini. Tahun depan kita harap normal tidak ada pembatasan usia, itu memang aturan dari Arab Saudi,” terangnya. (Kutaitimurkab.go.id/Wak Hadir).