Business Plan PDAM Kutim, Maksimalkan Pelayanan Air Bersih bagi Masyarakat

AKTUALBORNEO.COM – Business plan atau perencanaan bisnis, merupakan hasil analisa kondisi saat ini dan yang akan datang sebagai pernyataan formal yang berisi tujuan berdirinya sebuah bisnis yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Terkait hal itulah, PDAM Tirta Tuah Benua Kutim membuat business plan tahun 2021-2025.

Dalam perencanaan bisnis tersebut, terdapat beberapa analisa dan evaluasi kinerja. Seperti dilansir dari pdamkutaitimur.com, Direktur PDAM Kutim Suparjan menjelaskan, rencana bisnis PDAM Kutim yang memuat program kerja operasional dihadapan Bupati Kutum Ardiansyah Sulaiman, Wabup Kutim Kasmidi Bulang, Asisten Ekonomi Pembangunan Suroto dan Kabag Ekonomi Setkab Kutim Adi Palasanggi, di Ruang Tempudau, Kantor Bupati, Bukit Pelangi, Kamis (12/8/2021).

“Mengidentifikasi kondisi internal perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan. Kondisi ekternal yakni peluang dan ancaman baik secara teknis maupun non teknis. Termasuk dinamika perkembangan perusahaan yang akan dihadapi saat ini dan akan datang,” terang Suparjan.

Dikatakannya, PDAM Kutim akan terus mengembangkan pelayanan. Terkini, PDAM telah melayani 49 desa yang tersebar di 18 Kecamatan. Tahun 2020, cakupan pelayanan administrasi 42,90%. Cakupan pelayanan teknis 69,33%. Kita telah memiliki 33.276 pelanggan dan mempunyai 21 IPA dengan total kapasitas 645 liter/detik. Jumlah jiwa terlayani mencapai 182.020 jiwa atau setara 38.482 KK.

Dirinya menambahkan, melalui proyeksi kebutuhan air minum. PDAM telah memperkirakan segala hal yang diperlukan untuk memproduksi air bersih untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Lewat perhitungan tersebut, PDAM dapat memperkirakan kebutuhan tenaga dan biaya untuk mengelola sistem penyediaan air bersih di masa yang akan datang.

“Dari indikator pertumbuhan penduduk, penambahan pelanggan, kapasitas produksi termasuk idle capacity. Kurun waktu 5 tahun kedepan, pelayanan air bersih di Kabupaten Kutai Timur membutuhkan investasi sebesar Rp 243 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pembenahan, perbaikan, pembangunan, pengadaan barang, pemasangan pipa transminsi distribusi hingga saran prasaran infrastruktur. Skema sumber pendanaan, 45% dari PDAM, 24% lewat APBN, lalu APBD tingkat I 12% dan 19% dari APBD tingkat II,” jelasnya.

Menandai presentasi laporan triwulan I dan 2 RKAP 2021 dan penyapaian rencana bisnis. Direktur Suparjan menyerahkan secara langsung dokumen renbis kepada Bupati Ardiansyah Sulaiman, selanjutnya kepada Wabup Kasmidi Bulang dan Asisten Ekonomi Pembangunan Suroto sekaligus selaku plt Dewan Pengawas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengapresiasi perkembangan yang telah dilakukan PDAM. Nampak dari pertumbuhan pelanggan yang siknifikan. Laporan laba rugi hingga hasil audit kinerja dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Semoga semua ini dapat dipertahankan.

“PDAM cukup bagus kinerjannya. diharapkan investasi bisa merabah ke industri. Melihat Kutim telah dilirik berbagai investor seperti di bengalon dengan industri methanol dan KIPI Maloy. Tentu semua industri itu membutuhkan fasilitas pendukung, salah satunya air bersih. Jika tidak di industrinya, ya paling tidak di kebutuhan karyawannya,” harap orang nomor satu di kutai timur ini

Tidak lupa, Ardiansyah mengingatkan dalam kondisi darurat akibat pandemi covid 19. PDAM dapat berkontribusi guna membantu masyarakat yang terdampak.

“Mari berjalan bersama. Memberikan dukungan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat yakin pemerintah berpihak kepada mereka,” tuturnya. (adv).

Pos terkait