AKTUALBORNEO.COM – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah dirundung bencana banjir diberbagai wilayah Kabupaten/Kota yang menyebabkan kerugian sangat besar baik secara material maupun immaterial. Begitu juga di Sulawesi Barat (Sulbar) yang dilanda gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2, hingga membuat Majene-Mamuju porak poranda.
Guna meringankan beban warga terdampak bencana alam tersebut. Berbagai kalangan di Kutai Timur (Kutim) turut ikut membantu. Tak terkecuali masyarakat, ormas Gerakan Putra Asli Kalimantan (GEPAK) dan Pemerintah Kecamatan Kaliorang.
Keberangkatan kendaraan bantuan yang berisi kebutuhan pokok dan perlengkapan mendesak lainnya tersebut dilepas oleh Camat Kaliorang Muhammad Ridwan, Senin (25/1/2021).
“Kami bersama GEPAK dan Muspika, Kecamatan Kaliorang melepas secara simbolis keberangkatan membawa bantuan kemanusiaan bencana alam ke Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat,” ujar M Ridwan.
Pengiriman bantuan tersebut dipimpin oleh Ketua GEPAK Kecamatan Kaliorang Muhammad Jozar. Ia berharap, uluran tangannya menjadi asa bagi para korban.
“Semoga bantuan ini bisa meringankan korban bencana banjir Kalsel dan korban gempa Sulbar,” terang pria yang karib dipanggil Ocal ini.
Banjir di Provinsi Kalsel yang terjadi pada Selasa (12/1/2021) lalu menerjang hampir 10 kabupaten dan kota akibat luapan Sungai Barito karena curah hujan yang yang sangat tinggi selama hampir 10 hari berturut-turut.
Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi. Terdapat 15 korban meninggal dunia akibat musibah tersebut.
Sementara Gempa bumi di Sulawesi Barat berkekuatan Magnitudo 6,2 membuat Majene-Mamuju porak poranda. Sedikitnya 91 orang dikabarakan meninggal dunia dan ratusan orang terluka dan mengalami dampak. Gempa dahsyat tersebut terjadi pada Kamis (14/1) malam dan Jumat (15/1) pagi. (Red).
