Dialog Kepemudaan: Gali Potensi Pemuda Berau Menyikapi Dinamika organisasi Kepemudaan

AKTUALBORNEO.COM – Dialog kepemudaan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke – 9 digelar di Gedung Balai Mufakat Jl. Cendana Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kamis (5/11/2020).

Dengan mengusung tema “Menggali potensi pemuda dalam menyikapi dinamika organisasi kepemudaan”, kegiatan ini diselenggarakan oleh HMI, IMM, GMKI, GMNI, KAMMI, IKAMI SULSEL, BEM SIEM, BEM STIPER, dan Forum-P3B yang tergabung dalam Pemuda Berau Bersatu.

Miftakhul Huda, Ketua Panitia menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah mempererat tali silaturahmi antar Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan (OKK) yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus.

Selanjutnya, untuk Penyegaran ingatan terkait sejarah perjalanan pemuda indonesia, Meningkatkan sikap Nasionalisme Pemuda, serta mengawal percepatan penyelenggaraan MUSDA KNPI Berau.

Pada sesi dialog kali ini menghadirkan narasumber dari Pemkab Berau yang diwakili oleh Amiruddin, SE. M.Si selaku Kadispora dan Suryansah, SE, Kabid Ekonomi, Sosial dan Kebudayaan Kesbangpol, serta akademisi diwakili oleh Ir. La Ode Ilyas, M.Si, Wakil Ketua I STIPER Berau.

Mahamuddin, Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan Berau selaku moderator menjelaskan bahwa substansi kegiatan ini tidak lepas dari refleksi sejarah panjang perjalanan pemuda Indonesia.

Dikatakanya, fase perjuangan pemuda indonesia dibagi dalam 3 momen penting. Fase pertama peristiwa berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Hal ini adalah salah satu bukti keterlibatan pemuda dalam perjuangan bangsa.

“Pendirian Boedi Oetomo ditandai sebagai awal dari proses bangkitnya rasa nasionalisme,” terangnnya.

Fase kedua pada tahun 1928, 20 tahun pasca berdirinya Budi Utomo. Sebuah kongres pemuda digelar yang diberi nama sebagai Kongres Pemuda II. Hal ini menjadi kisah kedua dalam perjalanan perjuangan pemuda untuk meraih kemerdekaan bangsa. Menurutnya, dimana pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia mengikat diri dalam sebuah ikrar. Ikrar untuk bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa Indonesia.

“Fase ketiga merupakan fase mengisi kemerdekaan. Pada tanggal 23 Juli 1973, terbentuklah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). KNPI merupakan buah pikiran dari kelompok organisasi kemahasiswaan yakni HMI, PMKRI, GMNI, GMKI dan PMII yang sekarang kita kenal kelompok CIPAYUNG,” jelas Mahamuddin.

Dalam dialog tersebut, mahasiswa mempertanyakan keberadaan KNPI Berau. KNPI versi yang mana diakui oleh Pemkab Berau. Bagaimana dengan anggaran yang dikucurkan untuk KNPI setiap tahunnya.

“Sampai saat ini kantor KNPI Berau tidak ada. Kami berharap agar pemerintah berkomitmen untuk membuatkan gedung KNPI permanen,” ujar perwakilan mahasiswa.

Lanjut dikatkannya “Secepatnya KNPI Berau dibenahi, Karena KNPI merupakan wadah pemuda untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-citannya. Kita lihat kondisi pemuda hari ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik, pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum intelektual, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura),” tuturnya.

Dijelaskannya, tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam urusan akademik juga banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.

“Bagaimana pemuda Berau bisa mengeksplor potensi dirinya, bersaing di tingkat regional maupun nasional sementara wadahnya tidak disiapkan. Keadaan hari ini merupakan buah dari masa lalu dan hari esok adalah akar dari sekarang artinya adalah cerminan keadaan masa yang akan datang kita dapat lihat keadaan pemuda hari ini. Rekan-rekan kelompok Cipayung siap untuk mengawal pembenahan KNPI Berau,” pungkasnya. (Rudolfo/Red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *