AKTUALBORNEO.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur kembali mengadakan Sosialisasi Program Kampung Iklim Plus dan Simulasi Sistem Registri Nasional (SRN) tahun 2020. Kali ini dilaksanakan di Desa Santan Ulu Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu (19/09).
Kepala DLH Kaltim melalui Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan H Syahrir mengungkapkan kegiatan di Desa Santan Ulu merupakan kunjungan ketiga DLH Kaltim dalam rangka sosialisasi Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF).
“Perlu di sampaikan ada tiga lambang di spanduk sosialisasi ini dimana salahnya ada lambang FCPF dan kita bisa sampai sini karena lambang tersebut. FCPF adalah program penurunan emisi karbon dan program ini sudah lama tetapi menyentuh masyarakat baru kali ini,” ungkap Syahrir.
Syahrir menambahkan di Indonesia, dari 34 provinsi hanya ada sekitar enam provinsi yang memiliki wilayah hutan dan bersaing dalam mengadakan proyek ini dan hanya Kaltim yang saat ini disetujui.
“Dengan syarat 150 desa harus punya tutupan hutan/lahan dengan tujuan desa yg bisa terapkan dapat mempengaruhi walupun skala kecil, termasuk di Desa Santan Ulu ini,” jelasnya
Kepala Desa Santan Ulu Heri Budianto mengaku bangga karena desa yang dipimpinnya terpilih dalam 150 desa program kampung iklim (proklim) plus.
“Desa Santan Ulu mendapat kesempatan menjadi kampung iklim plus, terpilih menjadi salah satu dari 150 desa se Kalimantan Timur dan salah satu dari 15 desa di Kutai Kartanegara, saya sangat menyambut baik sosialisasi hari ini dan siap menyukseskan proklim plus di Desa Santan Ulu ini,” jelasnya.
Sosialisasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan di hadiri 35 peserta dari masyarakat Desa Santan Ulu. Tampak hadir Sekretaris Desa Santan Ulu dan Kepala Badan Permusyawaratan Desa Santan Ulu. (cin/her/yans/humasprovkaltim).
