HUT RI di Tengah Pandemi, Penjual Bendera di Kutim Keluhkan Omzet Turun 50 Persen

Foto pedagang bendera di Jalan Margo Santoso, Pedagang Bendera di Kutim Menjerit Omset Menurun di Tengah Pandemi

AKTUALBORNEO.COM – Sejumlah penjual bendera merah putih mengeluhkan turunnya omset penjualan mereka di tengah wabah pandemi COVID-19. Omset penjualan bendera merosot hingga 50 persen.

Seperti salah satu pedagang bendera merah putih dan umbul-umbul di Jalan Margo Santoso Cang (39), Kutai Timur (Kutim). Warga Sangatta Selatan ini mengaku jika penjualan dalam tahun ini sangat kurang.

“Beda dari tahun lalu, omset tahun ini merosot 50 persen, jika tahun lalu mampu saya dapatkan keuntungan Rp. 6 juta maka tahun ini hanya bagi duanya saja,” ujarnya Rabu (12/8/2020).

Cang sudah berjualan sejak tanggal (26/7/2020) lalu. Omset yang ia dapatkan baru Rp 3,5 juta.

“Sejak tanggal 26/7 saya jualan disini, sehari paling hanya ada satu pembeli saja, hari ini saja sudah menjelang sore baru satu yang datang membeli bendera,” ungkapnya.

Ia menganggap pandemi COVID-19 membatalkan semua acara khas 17 Agustus sehingga berdampak ke penjualan bendera.

“Omsetnya berkurang ya karena tidak ada kesibukan hiburan, panggung hiburan dan lainnya akhirnya mengurangi penjualan bendera,” kata Cang.

Jika dihari biasa ia hanya berprofesi sebagai pedagang aksesoris keliling, tahun ini merupakan tahun kedua Cang menjadi pedagang bendera.

“Kalau bulan biasanya saya jualan aksesoris keliling, namun setiap menjelang Agustus saya coba berjualan bendera,” pungkasnya.

Barang-barang itu pun ia pesan dari luar Kalimantan yakni daerah Jawa Barat Bandung.

“Bendera dan lainnya saya pesan dari kampung halaman saya langsung dan dikirim kesini, harganya pun beragam dan masih bisa nego,” tutupnya.

Pos terkait