SAMARINDA,AKTUALBORNEO,- Insiden tertabraknya Jembatan Mahakam I Samarinda untuk ke-23 kalinya menjadi pukulan serius bagi pengelolaan dan pengawasan lalu lintas sungai di daerah tersebut. Geram dengan kejadian berulang, DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mendesak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda serta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) segera bertanggung jawab.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menyampaikan kekecewaannya seusai meninjau langsung kondisi jembatan pasca-insiden pada Minggu (27/4/2025) pagi.
“Kejadian ini tidak boleh dibiarkan. Saya meminta pihak KSOP dan Pelindo bertanggung jawab, apapun bentuknya,” tegasnya.
Sapto menambahkan bahwa DPRD akan segera menggelar rapat dengan seluruh pihak terkait, termasuk instansi yang bertanggung jawab atas lalu lintas sungai.
“Kami minta, besok atau lusa sudah dilakukan rapat. Semua pihak akan kami panggil untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan, DPRD Kaltim juga tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menutup sementara akses jalan di Jembatan Mahakam I.
“Apa yang kami lakukan adalah upaya penutupan akses jalan. Jangan sampai ada korban jiwa lagi. Kejadian di Kukar harus menjadi pelajaran,” tandas Sapto.









