Kadis DPMPTSP: Tarik Investor ke KEK Maloy dapat Tingkatkan Taraf Ekonomi Masyarakat Kutai Timur

Kepala DPMPTSP Kutai Timur, Teguh Budi Santoso. (Int)

AKTUALBORNEO.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya untuk menarik investor berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim, Teguh Budi Santoso, Jumat (10/11/2023), lalu.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan jika KEK Maloy diproyeksikan akan memberikan dampak peningkatan taraf ekonomi bagi masyarakat Kutai Timur.

“Salah satu upaya agar investor tertarik berinvestasi di KEK Maloy, pemerintah memberikan kemudahan di 4 tahun pertama. Jadi ada grace periode selama 4 tahun,” jelasnya.

Dia mengatakan, untuk tahun ke-5 investor harus membayar sewa, hal ini merupakan salah satu bagian dari pemberian fasilitas dan insetif.

“Jadi setelah tahun ke-5, investor di KEK Maloy baru dikenai biaya sewa sebesar Rp 1.750,- per meter persegi per tahun,” sebutnya.

Dijelaskannya, pihaknya juga telah menyampaikan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi ke KEK Maloy.

“Iya itu mempermudah bagi perusahaan dalam urusan biaya sewa menyewa,” imbuhnya.

Sebelumnya Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa luas KEK Maloy yang tersedia sekitar 509 hektare.

“Fasilitas yang ada di KEK Maloy juga sebagian besar telah terpenuhi. Misalnya, kebutuhan listrik telah masuk di KEK Maloy dan pipa aliran air dari PDAM sudah terpasang sehingga tinggal air PDAM yang belum mengalir,” terangnya.

Hal itu dilakukan lantaran Kutai Timur menjadi bagian dari superhub Ibu Kota Nusantara (IKN). Untuk itu, dirinya berharap agar KEK Maloy benar-benar menjadi kawasan industri.

“Insyaallah saya yakin, (ke depan) ada industri turunan kelapa sawit, ada industri turunan pisang, ada industri turunan coklat, atau hilirasi dari produk yang dihasilkan Kutim,” harapnya. (Adv/Zr)

Pos terkait