AKTUALBORNEO.COM, Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni mengaku Kabupeten Kutim saat masih menghadapi kendala utama dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Sebab, kata dia, sungai masih menjadi sumber air baku utama, tapi produksi air bersih dari PDAM kian menurun saat musim kemarau.
“Pemkab harus mencari sumber air baku alternatif untuk Kutim ke depannya,” tegas Joni usai mengikuti kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Anak di BPU Kecamatan Sangatta Utara baru-baru ini, Senin (30/10/2023).
Menurutnya, ada opsi penggunaan air eks void tambang batu bara sebagai sumber air baku dan sudah kerap digaungkan, tapi muncul kekhawatiran dari masyarakat terhadap kelayakan air untuk dikonsumsi.
“Sebenarnya tidak masalah asal penggunaan air bekas lubang tambang melalui proses di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudungga. Mereka memanfaatkan air bekas lubang tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan sampai sekarang aman dikonsumsi,” katanya.
Untuk itu, kata dia, wacana penggunaan air bekas lubang tambang untuk mendukung penyediaan air baku untuk air bersih untuk kebutuhan Water Treatment Plant (WTP) mendapat respon positif dari Politisi PPP.
Namun sebelum penggunaannya, pemerintah daerah dan perusahaan terkait harus memastikan bahwa air tersebut telah disterilkan agar memenuhi standar kesehatan.
Untuk memastikan kualitas air dari lubang tambang, harus dilakukan pembuatan tempat penampungan atau embung khusus untuk mengendapkan zat aditif atau zat tambahan yang mungkin masih ada dalam air bekas tambang sebelum dilepaskan ke sungai atau distribusi ke masyarakat.
“Bisa juga dengan melepas ikan, jika hidup berarti air tersebut aman untuk dikonsumsi,” sambung Joni.
Kemudian setiap pemanfaatan air lubang tambang, Pemkab Kutim harus memprogramkan pengelolaan air yang dikenal dengan nama IPA.
“Jadi sebelum di salurkan, air tambang melewati proses pengelolaan jadi aman ketika nyampe ke masyarakat,” bebernya. (Adv/Red*)
Ketua DPRD Kutim Minta Pemkab Siapkan Alternatif Lain untuk Sumber Air Baku di Masa Depan