AKTUALBORNEO.COM – Masalah sampah masih menjadi keluhan di Kutai Timur (Kutim), khususnya di daerah perkotaan, yakni Kecamatan Sangatta Utara. Kurangnya armada atau kendaraan pengangkut sampah dinilai sebagai salah satu penyebab.
Sulit sekadar menyalahkan perilaku warga membuang sampah sembarangan di balik masalah sampah di Kota Sangatta. Begitu juga dengan program pengendalian sampah oleh pemerintah daerah, keterbatasan anggaran tidak lepas dari pengaruh refocusing anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19.
Maka dari itu, Ketua DPRD Kutim, Joni, S.Sos menyarankan Pemkab Kutim agar mendorong perusahaan untuk berkontribusi, menggunakan dana CSR mereka untuk membeli armada atau kendaraan pengangkut sampah
“Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah agar CSR perusahaan kalau bisa untuk sementara jangan berbentuk uang dulu, tapi berbentuk sumbangan kendaraan (penangkut sampah). Karena itu yang diharapkan masyarakat,” ujarnya, Rabu (16/12/2020). (Fitrah/ab).