AKTUALBORNEO.COM – Pemerintah Kutai Timur (Kutim) membentuk Tim Terpadu penanggulangan Narkotika dan Obat Terlarang. Ini Sebagai upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dikalangan masyarakat, terutama para generasi muda Kutim.
Sejauh ini Peredaran narkoba di Kutim memang meningkat. Kasus-kasus temuan pun mencuat ini adalah bukti bahwa Kutim rawan narkotika.
Pembentukan ini juga tak hanya berlaku untuk SKPD melainkan bagi seluruh warga Kutim alias umum. Tim satgas akan bersama-sama memberantas peredaran narkoba dikalangan instansi maupun masyarakat.
Tim yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik dari pemerintahan, instansi vertikal, organisasi anti narkoba hingga tokoh masyarakat setempat ini, akan bekerja secara terpadu dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
“Mereka akan terjun langsung ke masyarakat, secara terpadu untuk melakukan kegiatan pencegahan, seperti sosialisasi ke sekolah, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa yang disebut narkoba, bentuk, serta bahaya penyalahgunaan narkotika. Kemudian hasilnya kita laporkan ke pemerintah pusat. Ini adalah instruksi pusat,” jelas Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang.
Diketahui saat ini gerakan antisipasi penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang dilakukan sendiri-sendiri oleh organisasi anti narkoba seperti Granat.
Dengan adanya tim terpadu, kegiatan antisipasi atau pencegahan dilakukan bersama-sama. Sementara untuk penanganan dilakukan oleh Satreskoba Polres Kutim, sesuai dengan kewenangannnya.
Sebagai informasi, dalam pemaparan Kasat Reskoba Polres Kutim Chandra Buana mengatakan selama 2020, dari Januari hingga 14 Agustus lalu, Polres Kutim telah mengungkap 114 kasus narkoba. Dengan tersangka sebanyak 133 orang, terdiri dari 111 laki-laki, 17 tersangka perempuan dan lima tersangka anak.
Barang bukti yang disita dari ratusan kasus tersebut juga tidak main-main banyaknya. Ada 526 poket sabu seberat 451 gram dan satu poket ganja seberat 2,76 gram. Artinya, peredaran narkoba di Kutim terus meningkat.(udin)