AKTUALBORNEO.COM – Festival Sekerat Nusantara yang digelar sebagai ajang promosi pariwisata Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, menampilkan berbagai lomba dan permainan tradisional.
Setelah balap perahu mesin dompeng kemarin, kini giliran lomba balap karung, lomba egrang, lomba gasing, lomba mancing, dan lomba sumpit.
Sebagian besar peserta yang ambil bagian dalam lomba Festival Sekerat Nusantara kali ini merupakan warga lokal dari berbagi kecamatan di Kutim.
Sebelum masing-masing lomba dimulai, panitia meminta peserta mengambil nomor peserta dan menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan aturan lomba.
Untuk hari ini, diawali dengan lomba mancing, lalu lomba sumpit. Kegembiraan pun terpancar di wajah para peserta maupun masyarakat yang hadir menyaksikan jalannya lomba.
Di tepi pantai, lomba gasing juga sudah dimulai. Di bawah pohon yang rindang, permainan tradisional itu ramai dikeliling warga, menyaksikan keseruan lomba tersebut.
Demikian pula dengan lomba balap karung yang diikuti semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tampak seru dengan karakter lomba.
Keseruan semakin memuncak saat lomba egrang digelar. Saat lomba itu dimulai, dengan sigap setiap peserta menaiki egrang yang terbuat dari 2 batang kayu yang diberi tungkai sebagai pijakan. Mereka berusaha menjaga keseimbangan badan agar tak jatuh. Namun demikian, tak jarang dari peserta ini harus jatuh bangun untuk bisa mencapai garis finish.
Para peserta sempat mengalami kerepotan saat berjalan dengan engrang. Bukannya berjalan lurus, mereka hampir selalu terjatuh karena kesulitan dalam menjaga kekompakkan gerak kaki. Namun disitulah letak keseruan tersebut, wajah ceria penuh kegembiraan dengan jelas terpancar di setiap peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan saat terjatuh.
Darjat selaku perwakilan panitia mengatakan, hari ini panita terdapat lima jenis pertandingan yaitu lomba balap karung, lomba egrang, lomba gasing, lomba mancing, dan lomba sumpit.
Namun khusus untuk lomba mancing, panita membagi dua kategori. Satu lomba mancing pinggiran pantai dan satu lainnya, mancing di tengah laut. Setiap peserta dalam lomba yang merupakan orang dewasa itu masing-masing menggunakan perahu. Begitu pula dengan panitia yang turut bergerak ke laut pada sekira pukul 05.00 Wita. Sementara lomba mancing di tepi pantai diikuti semua kalangan, termasuk anak-anak dan remaja.
Darjat mengungkapkan bahwa setiap peserta berhak mendapatkan hadiah yang telah disiapkan panitia. Termasuk balap perahu mesin dompeng yang digelar di hari pertama, (18/7). Ia optimis semua jenis lomba yang digelar hari ini rampung.
“InsyaAllah 5 lomba hari selesai,” ucapnya, Selasa (19/7/2022).
Darjat mengungkapkan, masyarakat antusias mengikuti dan menyaksikan jalannya lomba. Selain hanya ingin turut meramaikan, juga karena memang menyukai permainan tradisional tersebut.
“Lomba ini memang terbuka untuk umum, ada yang datang dari Bengalon dan Sangatta,” tuturnya.
Sementara itu, Darwis salah satu peserta lomba sumpit mengaku jauh-jauh dari Sangatta lantaran hobi dengan permainan itu.
“Kalau lomba sumpit memang suka, biar jauh saya berusaha datang meramaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Sekerat, Sunandhika mengatakan, festival Sekerat Nusantara sebagai ajang promosi pariwisata sekaligus untuk menggeliat ekonomi UMKM pasca pandemi Covid-19.
“Selain pantai, khususnya di Desa Sekerat, kami juga mempunyai hutan mangrove, paralayang,” uraiannya. (*).