Modus Angkut Sandang Pangan, Kapal asal Sulteng Jadi Sarana Masuk Peredaran Sabu di Sandaran

AKTUALBORNEO.COM – Peredaran narkoba jenis sabu seperti tak ada habisnya, ada saja ide pelaku untuk melancarkan modusnya salah satunya adalah seorang anak buah kapal (ABK) dan seorang penumpang KM Cahaya Berkah 77 asal Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengangkut bahan sandang pangan namun dijadikan sarana masuknya peredaran narkoba kewilayah Desa Manubar, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Kapal yang berisikan enam orang penumpang dan tiga ABK dikabarkan akan bersandar didermaga Seriung Desa Manubar. Membawa sandang pangan berupa bawang, sayuran dan bahan lainnya untuk dijual dipasar malam.

Alih-alih menjual sandang pangan kapal tersebut malah mebawa sabu seberat 19 gram yang terbagi dalam 12 poket siap edar dan 35 liter minuman keras merk cap tikus (CT).

“Kapal ini sudah diintai sejak tiga bulan, anggota Posmat TNI AL Manubar menerima informasi dari jaring agen KM Cahaya Berkah 77 kapal pasar malam itu menjadi sarana peredaran sabu. Dan benar ketika digeledah didapati sejumlah barang bukti,” urai Danlana Sangatta, Lektol Laut Osben Alibos Naibaho, Jumat (9/10/2020).

Pada saat penangkapan pun nyaris tak ada perlawanan dari penghuni kapal. Dikatakan sabu tersebut disimpan di palka kapal guna mengelabui pemeriksaan.

“Jadi sabu itu disimpan diantara dinding bakap kapal (palka kapal) seakan barang itu tak ada pemiliknya. Dan benar saja dari sembilan orang tersebut tak ada satupun yang mengakui barang itu milik siapa,” jelasnya.

Dari kesembilan orang yang diamankan dua diantaranya positif menggunakan narkoba, Yustendi (ABK), dan Edwin Aldrian (penumpang kapal). Adapun barang bukti yang diamankan sebanyak 12 poket sabu siap edar beserta alat hisapnya (bong), juga minuma keras CT.

“Kini barang bukti dan tersangka kita serahkan ke Polres Kutim untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara KM Cahaya Berkah 77 sudah berada di Kenyamukan dan pemilik kapal akan dipanggil juga,” pungkasnya. (Vitri/red).

Pos terkait