AKTUALBORNEO.COM – Bupati Berau Muharram diberitakan meninggal dunia, Selasa 22 September 2020.
Berita meninggalnya Muharram tersebar melalui pesan di Whatsapp Group. Berbagai lapisan masyarakat menyampaikan rasa dukacita.
Setelah dikonfirmasi, kabar tersebut ternyata benar adanya. Direktur Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan menyatakan, Muharram meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. “Info yang saya terima itu pukul 16.45 Wita,” terang Edy.
Eddy mengatakan dua hari terakhir dirinya sempat mengunjungi Muharram di RS Pertamina. Muharram dirawat di ruang ICU dengan alat bantu pernapasan.
Sejak positif Muharram sudah menjalani perawatan intensif selama 13 hari di RS Pertamina.
Hal serupa juga disampaikan Pj Sekdaprov Kaltim, Muhammad Sabani. Melalui pesan WhatsApp, ia menjelaskan bahwa Muharram menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 17.00 Wita. “Iya benar tadi,” terang Sabani.
Muharram sebelumnya mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui rekaman video, pada Rabu (9/9/2020) malam. Kondisinya diketahui dari hasil pemeriksaan swab kesehatan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kaltim.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Muharram juga diketahui mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat kunjungan kerja ke Maratua, Kabupaten Berau, 1 September 2020. Diketahui, Menteri Edhy sebelumnya dikonfirmasi positif Coviv-19 pada 3 September 2020.
Muharram, lahir di Teluk Semanting, Berau, 7 Februari 1968; umur 52 tahun adalah bupati Berau yang menjabat pada periode 2016 hingga 2021. Ia menggantikan bupati sebelumnya, Makmur HAPK, dan penjabat bupati Syarifuddin, setelah terpilih dalam Pilkada Berau 2015.
Muharram resmi dilantik sebagai Bupati Berau periode 2016-2021 pada 17 Februari 2016 di Plenary Hall Sempaja Samarinda. Pelantikan dipimpin Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama lima kepala daerah dari Kukar, Kutai Timur, Mahakam Ulu, Samarinda dan Kabupaten Paser.