Pandemi Memberi Dampak Negatif Bagi Seluruh Lintas Sektor, Terutama UMKM Kutim

Foto Risno Hadi Sanjoyo pemilik brand batik paku
Foto Risno Hadi Sanjoyo pemilik brand batik paku

AKTUALBORNEO.COM – Pandemi COVID-19 enggan berlalu yang mengakibatkan dampak negatif bagi seluruh lintas sektor, yang utama ialah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Penjualan produk mereka dimasa seperti ini kian merosot.

Ditengah perkembangan UMKM yang belum terlalu baik di awal tahun 2020, UMKM di Indonesia kembali diuji dengan munculnya wabah COVID-19 ditengah masyarakat Indonesia.

Seperti yang dialami pembatik asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Risno Hadi Sanjoyo, batik paku asli guratan tangannya kini kian sepi pembeli.

“COVID-19 sangat mempengaruhi dunia UKM, sejak pandemi ini datang mengakibatkan penjualan batik sangat menurun, biasanya 20-30 lembar kain yang laku dalam satu bulan, kini hanya 3-5 kain saja,” jelasnya Kamis (20/8/2020).

Peran pelaku UMKM ditengah wabah untuk tetap menjaga pertumbuhan UMKM menjadi sangat penting.

Saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah menahan penyebaran COVID-19. Sebab, menahan laju penyebaran COVID-19 akan berpengaruh terhadap perekonomian.

Seperti diketahui batik-batik asli Kutim pada tahun 2019 sudah go internasional mengikuti ajang Indonesia Fashion Week (IFW) dan New York Fashion Week (NYFW).

Batik asal Kutim pun mulai dilirik dikancah dunia, namun akibat adanya pandemi nasib pembatik pun kian meredup.(Vit) AB

Pos terkait