Pemkab Kutim Imbau Perusahaan Harus Tegas Larang Karyawan Keluar Kaltim

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bahrani Hasanal

AKTUALBORNEO.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) kembali menegaskan kepada pihak perusahaan agar karyawannya melakukan karantina mandiri pasca tiba di Kutim.

Pasalnya Kutim kembali kecolongan, perusahaan menjadi penyumbang yang cukup banyak dalam konteks kasus Covid-19.

Dengan ada penambahan ini, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) lantas menggelar rapat evaluasi, Selasa (7/7/2020) di Posko Utama (BPBD) di Jalan Soekarno Hatta, membahas berbagai langkah yang akan ditempuh dalam percepatan penanganan COVID-19 di Kutim.

Sejatinya, Kutim yang sempat berada di zona kuning kini meningkat menjadi zona orange dengan kasus tambahan sebanyak 20 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bahrani Hasanal menyebutkan bahwa 20 kasus terkonfirmasi itu merupakan karyawan beberapa perusahaan yang pulang cuti dari luar Kaltim.

“Harusnya perusahaan tegas, jika ada karyawannya yang baru pulang cuti dari luar Kaltim wajibnya karantina mandiri selama 14 hari, jangan langsung masuk kerja. Kalau perusahaan mau mematuhi surat edaran Bupati lonjakan ini tidak akan terjadi,” ujarnya Rabu (8/6) saat ditemui usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kutim.

Lalu, untuk dari masyarakat dikatakan Bahrani sebenarnya tidak ada tambahan dan belum ada yang terdeteksi.

Terkait persoalan hasil swab yang tak diakui oleh Dinkes Kutim yang dilakukan dsalah satu rumah sakit swasta di Sangatta, pihaknya sudah memanggil dan memberikan teguran.

“Untuk hasil swab yang sempat tidak kita akui itu, pihak RS nya sudah kita tegur dan berikan peringatan. Kita senang ada pihak yang mau bantu tugas Dinkes namun haruslah sesuai dengan tiga T satu l. Test, tracing, treatmen, dan isolasi, ini yang mereka lakukan hanya test saja, sisanya diserahkan ke kita,” tambahnya.

Diakhir wawancara Bahrani mengimbau kepada masyarakat, bahwa Kutim belum bebas dari COVID-19 walaupun sudah menuju tatanan hidup baru (New Normal Life).

“Mari kita selalu jaga protokol kesehatan, dengan memakai masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta membiasakan perilaku hidup bersih dsn sehat (PHBS),” tutupnya. (F/*i).

Pos terkait