AKTUALBORNEO.COM – Pemkab Kutai Timur (Kutim) mulai melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, dalam rangka menentukan arah pembangunan tahun 2023 mendatang.
Musrenbang tahun 2022 ini diawali di zona pesisir pada tiga kecamatan, yakni yakni Kecamatan Sangkulirang, Sandaran dan Kaliorang.
Di Kecamatan Sangkulirang, Musrenbang yang dipusatkan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangkulirang dipimpin langsung Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang.
Hadir juga, sejumlah pejabat, dari Pj Sekda, Asisten, Kepala OPD, Forkopimda hingga pihak perusahaan.
Bupati berharap, pada Musrenbang kali ini seluruh peserta, baik dari tingkat Kecamatan maupun Desa dapat menyampaikan keluhannya selama ini, sekaligus untuk evaluasi perjalanan Musrenbang tahun lalu.
“Ada evaluasi Musrenbang sebelumnya. Serta dalam bahasa kasarnya ‘muntahkan semua’ biar Kabupaten mendengarkan. Juga sampaikan apa-apa pembangunan di daerah bapak/ibu masing-masing,” sebut Bupati.
Bupati juga memastikan, pelaksanaan Musrenbang bukan hanya seremonial semata. Namun, lantaran keterbatasan anggaran sehingga tidak semua program dapat terealisasi.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang. Dirinya memastikan tidak ada program yang menyentuh masyarakat tidak bisa masuk. Maka Pemerintah Desa wajib untuk mendampinginya.
Selain itu, Wabup juga meminta kepada para kepala Desa agar agar tidak mengusulkan pembangunan jika lahannya belum clear.
“Kalo mau membangun clear dulu tanahnya, harus jelas. Kalo itu hibah, harus ada saksi-saksinya sehingga kedepan tidak ada cleam dari ahli waris,” tegas Wabup.
Dari 31 desa di 3 Kecamatan, secara garis besar menyampaikan beberapa usulan. Mulai dari akses jalan, air bersih dan PLN, telekomunikasi, pembangunan Kantor Desa hingga peningkatan pariwisata. (*).