AKTUALBORNEO.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Sosial melaunching pembagian paket sembako bagi masyarakat terdampak banjir, di Kecamatan Sangatta Utara bertempat di Kantor Desa Swarga Bara, Rabu (30/3/2022) siang.
Penyerahan secara simbolis diserahkan oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang kepada perwakilan Ketua RT Desa Swarga Bara dan disaksikan langsung oleh Dandim 0909/KTM Letkol Czi Heru Aprianto, Kadinsos Kutim Jamiatulkhair, Camat Sangata Utara Hasdiah, Kepala Desa Swarga Bara Wahyudi Usman dan Ka-SPK Polres Kutim Sarkun serta pihak terkait lainnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Sosial Jamiatulkhair Daik melaporkan untuk Kecamatan Sangatta Utara warga yang terdampak banjir di Desa Swarga Bara sebanyak 1.595 KK, Kelurahan Teluk Lingga sebanyak 2.769 KK, Desa Singa Gembara 126 KK, dan Desa Sangatta Utara 9.828 KK.
“Jadi jumlah keseluruhannya kurang lebih 15.000 KK di Sangatta Utara yang terdampak Banjir, sedangkan di Sangatta Selatan berjumlah 3.500 KK,” bebernya.
Usai menyerahkan bantuan paket sembako kepada beberapa RT di Desa Swarga Bara, Wabup Kasmidi Bulang menyampaikan total warga yang terdata di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan sebanyak 18.500 KK, jadi hampir 40.000 jiwa yang terdampak banjir.
“Hari ini kita launching untuk Sangatta Utara, sementara untuk Sangatta Selatan sudah dari kemaren dan didistribusikan lewat Ketua RT. Nanti masing-masing Ketua RT yang mendistribusikannya ke warganya, kita hanya mengawal dan mengawasinya,” ungkap Kasmidi.
Tak lupa Kasmidi mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang kemaren telah bahu membahu menolong, membantu serta meringankan beban warga lain yang terdampak banjir dengan mendirikan dapur umum.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengucapkan terimakasih, insyaallah apa yang kita lakukan kemaren menjadi bagian dari amal kita,” kata ia.
Ditempat itu, Camat Sangatta Utara Hasdiah meminta kepada masyarakat untuk bekerjasama memulihkan kembali apa yang telah terjadi, selain itu dirinya juga meminta agar sampah-sampah atau barang-barang yang rusak untuk dibuang di tempat sampah.
“Dampak dari banjir ini selain kebutuhan pokok, sampah juga jadi masalah kita, mari kita bekerjasama agar Sangatta Utara bersih dan aman,” harap Hasdiah. (*)