Rakor Bersama, Wabub Kutim Minta Kepala Sekolah Manfatkan DAK

AKTUALBORNEO.COM – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang membuka rapat koordinasi bersama 63 kepala sekolah (Kepsek) dan 63 operator Data Pokokok Pendidikan (Dapodik) jenjang SMP di Kutim. Rakor ini membahas penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik 2021 dan rencana DAK fisik tahun 2022 sub bidang SMP bidang pendidikan.

Pada kesempatan tersebut, Kasmidi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma Malau, rakor ini digelar di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Jumat (19/3/2021).

Kasmidi menegaskan bahwa Pilkada Kutim sudah selesai, sekarang waktunya bekerja. Dia mengajak seluruh perangkat OPD yang memiliki jabatan strategis untuk bekerja secara maksimal dan memberikan dukungan penuh kepada bupati-wakil bupati terpilih.

“Alhamdulillah kami Bupati dan Wabup adalah stok lama, artinya pengalaman baik dari sisi penganggaran di DPRD, dari sisi kepemimpinan wakil bupati sampai jadi bupati sudah dijalani. Ini menjadi modal dasar kami berdua untuk mencari solusi terbaik demi kemajuan bersama,” ucapnya.

Kasmidi mengatakan, dengan keterbatasan anggaran, diharapkan mencari sumber-sumber dana yang ada, salahsatunya adalah DAK, dana alokasi umum (DAU), Tugas Perbantuan (TP), serta ada program-program kementrian yang khusus atau sesuai dengan kegiatannya, bantuan keuangan provinsi dan bantuan pemikiran anggota dewan.

Selain itu, lanjut Kasmidi, sumber pendanaan juga ada dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), yang didalamnya juga terdapat program-progam pokok pikiran dari para wakil rakyat atau DPRD.

5 Sekolah di Kutim Kebagian DAK 2021

Tahun 2021 hanya 5 sekolah yang mendapatkan DAK, Kasmidi dalam hal ini berpesan agar operator Dapodik dapat memberikan data yang real. Agar apa yang menjadi standar mendapatkan bantuan DAK dapat disiapkan dengan baik. Tujuannya agar di tahun 2022 dari 63 sekolah yang hadir dalam rakor tersebut semua mendapatkan DAK.

“Lima yang mendapatkan DAK 2021 bukan ditentukan oleh bupati dan wabup serta kepala dinas, namun timnya ada di pusat. Untuk itu saya minta terkhusus operator Dapodik harus bisa menyampaikan data sesuai dengan aturan yang jelas, sehingga di tahun 2022 banyak sekolah kita yang mendapatkan DAK,” tutur Kasmidi.

Sebelumnya, Kadisdik Kutim, Roma Malau menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan awal untuk sosialisasi seluruh kegiatan yang memperoleh DAK tahun 2021, serta mengisi seluruh apa yang menjadi Dapodik di SMP melalui operator.

“Untuk DAK tahun 2022 semua data harus masuk paling lambat tanggal 30 maret, secara online ke Kementrian Pendidikan. Alhamdulillah Disdik Kutim sudah 2 tahun ini online dengan Kementrian Pendidikan sehingga Disdik Kutim mendapatkan nilai yang signifikan untuk mendapatkan dana DAK,” jelanya.

“Hal tersebut berkat kerjasama seluruh operator dengan kepala sekolah,” ucapnya.

Roma sapaan akrab Disdik Kutim menjelaakan bahwa Dapodik semuanya harus terinci, jika sekolah lahannya belum memiliki sertifikat, maka wajib kepala sekolah melampirkan akte surat hibah beserta titik koordinat. Dan ini sudah 80% dari zona 3 dan 4 sudah memberikan data yang diminta.

Pada kesempatannya Roma berpesan agar semua yang hadir dapat mengikuti dengan baik rakor tersebut dan apa bila belum memahami sebaiknya bertanya kepada narasumber yang hadir dengan sejelas jelasnya. Agar apa yang dilaksanakan dapat menghasilkan yang terbaik sesuai dengan yang diharapkan. (RN/Red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *