AKTUALBORNEO.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), singgung soal isu Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Jimmi, menyebut bahwa program ini masih memerlukan pertimbangan lebih lanjut. Menurutnya, jika pemerintah memiliki terobosan yang menawarkan keuntungan spektakuler, itu tentu akan menarik minat banyak orang untuk berinvestasi.
“Kalau misalnya pemerintah punya terobosan yang kira-kira keuntungannya bisa spektakuler, tentu itu menjadi minat bagi semua orang untuk investasi di situ,” ujar Jimmi.
Namun, ia menekankan bahwa sejauh ini belum ada penjelasan yang ilmiah terkait program Tapera.
“Jadi masih meragukan kita apakah hanya memanfaatkan dananya untuk investasi tertentu dan hanya orang tertentu saja yang bisa menikmati itu. Itu yang kita ragukan,” tambahnya.
Jimmi juga menyinggung masalah dana pensiun sebelumnya yang belum tuntas, sehingga meragukan efektivitas program Tapera.
“Kita lihat ada beberapa permasalahan yang menjadi masalah dana pensiun kemarin, kan itu saja nggak beres, jadi harus ada Tapera lagi, kan?”
Ia khawatir jika tidak ada komisi yang mengawasi dan mengaudit, program Tapera akan rawan penyalahgunaan.
“Kita pengennya betul-betul pengelolaan transparan dan semua itu bisa menjamin itu bermanfaat bagi orang yang terlibat, bagi masyarakat,” jelas Jimmi.
Menurutnya, potongan bulanan yang diusulkan belum realistis. “Ini belum masuk logika ilmiah manapun bahwa itu mampu mewujudkan rumah seseorang yang hanya per bulannya di bawah Rp 200.000,” tutupnya. (*Red/Adv)