AKTUALBORNEO.COM – Kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah berdasarkan data persebaran hingga hari ini (6/10) jumlah itu sudah menyentuh angka 504 kasus. Tambahan itu berasal dari klaster keluarga dan klaster perkantoran.
Bahkan dihari yang sama ada tambahan sembilan kasus terkonfirmasi yang tersebar di empat Puskesmas se Kutai Timur (Kutim). Yakni, Puskesmas Sangatta Selatan, sebanyak dua kasus, Puskesmas Teluk Lingga lima kasus, Puskesmas Muara Wahau dua kasus dan Puskesmas Muara Ancalong satu kasus.
Meskipun ada kasus tambahan yang positif, ada juga kasus yang sembuh. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim melalui laman corona.kutaitimurkab.go.id mengumumkan ada 29 pasien yang dinyatakan sudah sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali uji swab dengan hasil menunjukkan tanda negatif. Sehingga total pasien sembuh saat ini, mencapai 359 orang.
Dari dua klaster baru tersebut, setidaknya ada pejabat dan staf di lingkungan Pemkab Kutim yang ikut terpapar. Diantaranya ada yang hanya melakukan karantina mandiri dikediaman masing-masing dan ada juga yang terpaksa dirawat di rumah sakit, akibat memiliki gejala berat dan penyakit penyerta,
“Ada 14 dinas yang kita imbau untuk work from home (WFH) karena ada pejabat dan staffnya yang terpapar. Termasuk juga dilingkup Setkab Kutim,” ujar Kadinkes Kutim Bahrani Hasanal saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Meskipun menerapkan WFH di dinas tersebut masih ada yang berkantor seperti pejabat terasnya, sedangkan staf PNS dan TK2D bekerja di rumah. Seperti bagian pemerintahan, hanya kepala seksi yang masuk kerja. Untuk staf tidak. Dan untuk Bappeda dikabarkan sebagian saja yang bekerja terutama terkait pelayanan.
Lebih jauh dikatakan, lingkungan yang terpapar di antaranya, Setkab Kutim, pada pejabat di Bagian Hukum dan Bagian Pemerintahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bappeda, Kesbangpol. Dan RSUD Kudungga Sangatta,
“Untuk petugas kesehatan di RSUD Kudungga petugas perawat dan staf administrasi ada yang terpapar ada delapan staf yang terkonfirmasi positif. Kemarin, sudah dilakukan tes swab pada 40 orang lebih, hasil tracing dari kedelapan pasien tersebut, kalau untuk lingkup OPD sementara waktu WFH dulu,” pungkasnya.
Sementara untuk klaster keluarga ada 45 keluarga yang terpapar, melibatkan 135 orang di dalamnya. Klaster keluarga ini, umumnya berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG). Semakin banyak suatu daerah melakukan tes, semakin banyak yang terlihat. Di Kutim, kebanyakan tanpa gelaja. Tidak ada keluhan, tapi ternyata bisa menularkan.