AKTUALBORNEO.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah melaksanakan serap aspirasi secara langsung di masyarakat, khususnya pada masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil).
Hal itu pula yang dilakukan oleh Masdari Kidang, politisi Partai Berigin Karya (Berkarya) yang melakukan Serap Aspirasi (Reses) di Dapil Kutim II, yakni wilayah Kecamatan Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Selatan, dan Teluk Pandan.
Ditemui pasca sidang paripurna penyerahan laporan hasil reses pada Jumat (05/03/2021), Masdari Kidang, berbagi cerita tentang resesnya tersebut, diantaranya di Kecamatan Bengalon.
Dikatakannya, cukup banyak warga Bengalon memberikan usulan-usulan serta harapan di daerah Bengalon. Usulan tersebut terdiri dari pembangunan infrastruktur jalan, rumah ibadah, hingga penyelesaian masalah pembebasan lahan di wilayah Bengalon.
Dalam reses itu, Kidang melakukan survei kecil-kecilan dan melihat permintaan dan usulan masyarakat yang selama ini belum terealisasi. Dia menyebut bahwa cukup banyak usulan masyarakat yang belum terealisasi, meski aspirasi tersebut sudah diajukan.
“Ada (usulan) sampai enam tahun lamanya dikumpulkan dan masih banyak yang tertunda. Bahkan ketika dia belum duduk di DPRD,” ucap Kidang.
Aspirasi tersebut, lanjut Kidang, kebanyakan dari usulan infrastruktur, sepeetu jalan, tempat ibadah, dan masalah pertanian. Dia menilai usulan tersebut cukup penting dan sangat dibutuhkan masyarakat.
Kidang menjelaskan, pandemi covid-19 yang belum berakhir ini memberi pengaruh terhadap sistem perekonomian pemerintahan daerah, sehingga banyak aspirasi rakyat tak kunjung terealisasi. Hal itu dianggapnya menjadi salah satu masalah yang sangat berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
“Terus kemarin setelah itu (usulan) bibit, semua bibit dari bibit jagung sampai biji coklat, bahkan ada yang minta bibit sawit sendiri. Tapi saya juga sudah coba usulkan ke teman-teman (anggota DPRD) di provinsi agar dapat membantu, supaya aspirasi masyarakat Bengalon bisa maksimal terealisasi,” paparnya.
“Meskipun saya juga gak bisa janji semuanya, tapi tetap saya akan tampung masalah-masalah ini untuk saya coba carikan solusinya bagaimana,” tambah Kidang bererita dengan dialek khas adat Kutai. (adv)