AKTUALBORNEO.COM – Untuk mewujudkan target seratus persen air minum aman, tentu banyak kendala – kendala yang harus dilalui. Perihal tersebut terkadang selalu menghantui Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Perumnas TTBKT) selama ini. Namun bukan berarti jajaran Perumnas TTBKT patah arang. Banyak upaya – upaya dan solusi mereka jalankan agar tercipta pelayanan prima.
Direktur Teknik Perumdam TTBKT Galuh Boyo Munanto menjelaskan, pihaknya selalu berkomitmen selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 30 hari sebulan, selalu beroperasi mengalirkan air bersih ke seluruh warga Sangatta Utara dan Selatan, Khususnya diwilayah perkotaan. Kecuali Kondisi tertentu seperti banjir yang menimpa Kota Sangatta selama sepekan waktu itu.
Kendala pertama, persoalan air baku. Saat ini Perumdam TTBKT sumber air bakunya dari Sungai, namun air Sungai itu tidak bisa selalu konstan kekeruhan airnya. Jadi kami pernah mendapati tingkat kekeruhan hingga 2000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit. Bahkan tahun ini saja sempat 1800 NTU,” Beber Galuh Boyo Munarto saat ditemui insan pers dalam kegiatan media gathering di IPA Kabo Perumdam TTBKT, Jalan Papa Charlie Desa Swarga Bara Kecamatan Sangatta Utara, Rabu, 14/12/2022.
Dia menyebut, perubahan air dipengaruhi berbagai macam faktor, Dia mengakui pihaknya tidak bisa memprediksi secara tepat disetiap kejadian. Saat terjadinya kekeruhan hingga 2000 NTU yang berlangsung dua sampai dengab delapan jam. Kemudian turun dan kembali normal. Pastinya Perumdam TTBKT Kutim di momen itu tetap beroperasi sesuai prosedur. Seharusnya tingkat kekeruhan yang ideal agar mendukung proses produksi bagi pihaknya adalah sekirar 300 NTU, artinya layak didistribusikan ke warga.
“Kendala yang kedua adalah mekanikal elektrikal yang tidak bisa dipungkiri. Alat – alat (produksi air bersih) kami (Perumdam TTBKT) ini memang cukup tua. Jadi sudah waktunya regenerasi. Jadi saat pemeliharaan harus diganti beberapa onderdil nya,” Ujar Galuh Boyo Munarto yang dibenarkan Direktur Utama Perumdam TTBKT Suparjan dilokasi tersebut.
Bahkan ada alat – alat yang belum diganti sejak operasinya Perumdam TTBKTTTBKT. Seperti pompa distribusi dan beberapa pompa intake. Jadi hanya diberikan pemeliharaan saja, Namun kemampuan alat – alat tersebut menurun akan tetapi masih bisa digunakan. Walaupun Perumdam TTBKT belum mampu mengganti pompa secara keseluruhan, tetapi secara bertahap pembenahan terus dilakukan. Diantaranya perawatan atau pergantian impeller pompa secara berkala, termasuk dosing pumpnya.
“Lalu, kendala yang ketiga adalah beberapa persoalan teknik yang kecil – kecil saja. Mulai Listrik mati yang tidak diberitahukan PLN. Akibat alat – alat kami banyak yang konslet. Kami pun selalu antisipasi,” Terang Galuh Boyo Munarto.
Tetapi menurutnya, Itulah seni dan dinamika Perumdam TTBKT dalam hiruk pikuk memberikan pelayanan dibidang air bersih. Setiap hari, pihaknya harus berjibaku mencari solusi yang tepat untuk selalu memberikan pelayan prima kepada masyarakat. Apalagi air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang. (*Kopi3/7).
Ternyata Ini Kendala Utama Dialami Perumdam TTBKT Menyediakan dan Mendistribusikan Air Bersih