AKTUALBORNEO.COM – Berbagai konsep telah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) guna mencapai kenaikan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman bersama Wakil Bupati, H. Kasmidi Bulang, ST, MM.
Salah satu diantaranya yaitu pembangunan refine Crude Palm Oil (CPO) yang direncakanan akan berdiri di Desa Pulau Miang, Kutim. Hal ini didasari oleh potensi produk perkebunan khususnya kelapa sawit yang cukup besar, yang mana di Kutim terdapat 38 pabrik CPO dan kurang lebih 459.616,36 hektare kebun kelapa sawit yang merupakan akumulasi luasan perkebunan kelapa sawit terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Untuk sektor perkebunan, yang kita kejar adalah pembangunan refinery CPO. Karena jika produk CPO saja belum mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan PDRB kita. Sehingga pembangunan refinery akan memberikan multiplier effect dan menjadi pendapatan daerah,”jelas Ardiansyah dalam wawancara di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Kamis (1/4/21).
Dikabarkan sebelumnya, bahwa pembangunan refinery yang digarap oleh investor asal Malaysia tersebut sempat terkendala dengan perizinan dan legalitas. Untuk itu, Ardiansyah juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan memberikan keterbukaan terhadap pengurusan izin legalitas, dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku. (Meri/AB)