AktualBorneo.Com-Telah terjadi Gempa di Sulawesi Barat,Magnitudo 6.2 skala richter, (15-Jan-21, 01:28:17 WIB), Lokasi 2.98 LS,118.94 BT (6 km TimurLaut MAJENE-SULBAR), Kedalaman:10 Km, tidak berpotensi tsunami.Namun getaran gempa terasa ke Mamuju,Makassar hingga Palu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB(Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Raditya Jati, menginformasikan bahwa gempa tersebut telah merenggut 34 Korban Jiwa.26 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, dan 8 orang di Kabupaten Majene.
Menurut data yang diterima ada 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Dikutip dari akun twiter Kementerian Sosial,Kemensos RI telah menyiapkan kebutuhan dasar dan pokok bagi para korban terdampak gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Bantuan logistik berasal dari gudang di Mamuju dan dikirim dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat pagi (15/01/2021).
Dalam hal ini Mensos Risma telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) wilayah sekitarnya, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan berbagai bantuan logistik.
“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat. Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera kami informasikan updatenya,”kata Mensos Risma.
Saat ini Mensos Risma bersama Kepala BNPB Indonesia, dan perwakilan dari panglima TNI bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju lokasi bencana Mamuju Sulawesi Barat.(dps/AB)