AKTUALBORNEO.COM— Suku Kutai adalah salah satu suku pedalaman khas Kalimantan dimana penyebaran suku ini hampir disetiap pulau Kalimantan. Seperti di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Kutai Bengalon sendiri memiliki buah yang khas yakni bernama buah bengalon. Buah yang berwarna merah tua ini menjadi lambang atau ciri khas Kutai Bengalon.
Buah bengalon berbuah hanya dua kali dalam setahun. Buah ini juga biasanya menjadi olahan panganan para suku Kutai.
Kutai sendiri biasanya memiliki masakan khas yang tak lepas dari yang namanya gangan asam (Sayur Asam) dengan berbahan udang, ikan sungai, terong asam, lengkuas, sereh, kunyit, bawang, kemiri dan yang paling utama ialah buah bengalon sendiri.
Buah bengalon memiliki bentuk yang serupa dengan buah ceri, berwarna kehijauan untuk yang masih muda, sedangkan merah tua untuk yang sudah matang.
Sensasi rasa asam dan sepat (kelat dalam bahasa kutai) menjadi ciri dari buah tersebut.
Siti Hatiah (90) masyarakat asli Kutai Bengalon yang sejak lahir tidak pernah berpindah domisili hingga diusianya yang sekarang.
Siti Hatiah mengatakan buah bengalon saat ini sudah mulai kurang keberadaannya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan pohon tersebut kian sulit ditemukan.
“Buah bengalon ini menjadi andalan kami, setiap mau masak sayur asam pasti pakai buah itu, menambah selera makan. Namun saat ini sudah agak susah mencari pohonnya, ada tapi ya harus masuk kehutan yang lebih dalam. Kalau dulu mudah saja ditemukan, dipinggiran aliran sungai biasanya ada tumbuh,” ujarnya.
Sebagai warga asli Bengalon, ia berharap agar anak cucunya tahu bahwa Desa Bengalon memiliki buah yang bernama Buah Bengalon.
“Buah Bengalon ya salah satu kebudayaan Kutai. Orang pasti penasaran di desa kami ada yang namanya buah bengalon. Itu unik dan luar biasa bagi kami,” tutupnya. (V/*1)