AKTUALBORNEO.COM – Perumahan Sejahtera Sangatta, yang terletak di Jalan Aji Saka sekitar 500 meter masuk kedalam Poros Jalan Pendidikan yang hadir sejak bulan November 2019 lalu telah menyediakan hunian yang murah dengan kualitas terbaik.
Berdiri diatas lahan dengan luasan 2,5 hektare, Perumahan Sejahtera menyediakan 80 unit rumah type 36. Dalam regulasi baru maksimal penghasilan penerima subsidi dipatok Rp. 8 juta untuk KPR Sejahtera Tapak dan KPR Sejahtera Susun.
Ketentuan itu berlaku baik konvensional maupun syariah. Aturan pembiayaan perumahan rakyat diperbaharui. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 yang terbit 24 Maret 2020 lalu dan mulai berlaku per 1 April 2020.
“Pekerja yang berpenghasilan Rp 8 juta kebawah yang lolos menjadi nasabah rumah subsidi, Fasum fasis minimal 30% dari luas lahan sudah bisa miliki hunian sejahtera ini, type 36 harga standar sesuai yang ditentukan oleh pemerintah,” ujar Developer Perumahan Sejahtera, Sejahtera, Rabu (19/8/2020).
Rumah bersubsidi dari pemerintah umumnya mengambil lokasi yang berada di dekat kawasan pusat kota yang tengah dan akan berkembang. Sejalan dengan pembangunananya kawasan ini akan menjadi kawasan yang strategis untuk dihuni.
“Untuk lokasi Perumahan Sejahtera ini, dekat dengan RSUD Kudungga, dekat Pasar Induk Sangatta (PIS), juga dekat kekawasan Perkantoran Bukit Pelangi, letak perum ini sangat strategis,” tambah Sejahtera.
Perumahan Sejahtera dengan type 36 memiliki luas 10×9,5 meter, lahan parkir seluas 4 meter, dan halaman belakang seluas 1,5 meter.
“Nah Keunggulan yang dimiliki Perumahan Sejahtera selain memiliki lahan parkir khusus nasabah, juga memiliki dapur tersendiri, kita sudah menyediakannya jadi nasabah cukup datang akad dan rumah siap dihuni,” tandasnya.
Terkait soal penggunaan material bangunan Sejahtera menegaskan dirinya tentu memilih kualitas dan kuantitas terbaik bagi nasabah. Mulai dari atap, kusen, daun pintu, daun jendela, lantai, dan meja kompor. Untuk ukuran kamar utama memiliki luas 3×2,75 meter dan kamar kedua 2,75×2,75 meter.
“Kebetulan saya lulusan sarjana sipil bidang kontruksi jadi untuk pemilihan material saya sangat hati-hati, pondasi kita lampang ulin dan pancang ulin, untuk atap kita gunakan sakura roof pasir, kenapa kita pilih itu, karena dapat meredam suara hujan agar tidak nyaring, kusen serta daun pintu, jendela dari ulin, sementara alas meja kompor kita pilihkan keramik kompor dari granit,” tukasnya.
Memegang kuat motto yakni kualitas adalah nomor satu menjadi bukti nyata Developer Sejahtera.
“Kontruksi sangat kita utamakan, saya sudah 20 tahun tinggal disni, nama saya kan Sejahtera dijadikan nama perum ini, jika kualitas kita kurang baik maka image developer jadi rusak, nasabah ini kan iklan berjalan,” pungkasnya.
Untuk fasilitas umun dan fasilitas sosial dirinya menegaskan sudah mengajukan ke Dinas Perkim. Kemudian Perkim ajukan lagi ke PUPR itulah kerja sama rumah subisidi. Rumusnya 30 persen untuk fasum dan fasos.
“Namun untuk fasum dan fasos di Perumahan Sejahtera kita sediakan 35 persen. Untuk fasum dan fasos sudah saya ajukan juga, untuk yang lain seperti lampu sudah PLN dengan daya 1300 watt, sementara untuk air bersih akhir September Inshaa Allah sudah bisa digunakan,” paparnya. (Vitri/daniel/ab).