AKTUALBORNEO.COM – Dunia jurnalistik kini tengah berduka. Pasalnya, wartawan senior Kaltim yang juga sebagai Sekretaris Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT) saat ini, Margaret Sarita meninggal dunia, pada Selasa (1/12/2020) sekira pukul 12.00 Wita.
Margaret Sarita alias Angie telah berpulang menghadap sang Pencipta pada usia 45 tahun. Separuh waktu hidupnya digunakan untuk berkarya di bidang jurnalistik.
Perempuan kelahiran 1975 ini adalah jurnalis tribunkaltim. Ia merupakan wartawan senior yang tergabung dalam AJKT dan sampai akhir hayatnya menjabat sebagai Sektetaris.
Almarhuma sempat berjuang melawan penyakitnya di RS Pupuk Kaltim Sangatta, hingga dilarikan ke ruang instalasi gawat darurat (IGD). Terakhir di ruang intensive care unit (ICU) RSUD Kudungga Sangatta dan meninggal dunia dengan tenang pada Selasa (1/12/2020) sekira pukul 12.00 Wita.
Jenazah Angie kemudian dibawa ke rumah duka di Balikpapan dan rencananya dimakamkan di Balikpapan, Rabu (2/12/2020) besok.
Dikatakan sahabatnya, Weni, almarhumah sempat menyelesaikan tugas liputan ke Pulau Miang, Kecamatan Sangkulirang, Kutim. Setelah menikmati keindahan pulau yang telah lama diangankan tersebut, Angie pulang ke Sangatta dengan keadaan mabuk darat di perjalanan, sehingga akhirnya drop.
Menurut para kerabat yang lain, Angie memang sudah menginginkan sejak lama agar bisa bepergian ke Pulau Miang. Bahkan, Angie juga sempat memasang instagram story saat berada di pulau tersebut.
“Ketika dilarikan ke RS Pupuk Kaltim beliau masih sadar dan masih bisa bangkit malam itu. Tapi pas paginya udah mulai gak sadarkan diri,” tutur Weni ketika dia menemani perawatan Angie di depan ruang ICU RSUD Kudungga, Senin (30/11/20) sore.
Tak disangka, Angie yang dikenal energik dan berjiwa muda itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Selasa siang. Ruang ICU langsung dipenuhi oleh sejumlah kerabat dan keluarganya.
Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Ademaya Santo mengatakan, Angie adalah seorang jurnalis tauladan yang sangat banyak berjasa dalam perjalanan media cetak Tribuk Kaltim. Apalagi, Angie merupakan karyawan angkatan pertama yang telah bekerja di Tribun Kaltim sejak awal berdiri pada Mei 2003.
“Beliau orang baik yang banyak berjasa. Kami semua belajar kepadanya,” ungkap lelaki yang karib disapa Ade itu saat dijumpai di depan ruang ICU RSUD Kudungga, Selasa siang.
Tammy, adik kandung Angie juga sempat mengisahkan perjumpaan terakhir dengan kakaknya itu dua pekan lalu. Saat itu, Angie datang ke kediamannya di perumahan KPC Sangatta, duduk menghabiskan malam lebih lama dari biasanya.
“Dia waktu itu di rumah bercerita sampai jam 11 malam, padahal biasanya kalau ke rumah sampai habis isya sudah pulang. Kami bercerita banyak waktu itu sampai malam,” ungkap Tammy kepada wartawan.
“Waktu itu dia juga sempat ngajak jalan mau minta nge-grill saat ulang tahun. Tapi kami waktu itu sempat berhalangan,” tambahnya.
Sosok Engie dikenal memiliki keluwesan dan keluasan bergaul di semua kalangan. Ia selain dikenal di kalangan pemerintah daerah se-Provinsi Kaltim, juga banyak dikenal di kalangan serikat buruh/pekerja.
“Baru Minggu kemarin ketemu, tiba-tiba pergi untuk selamanya. Selamat jalan Mba Angie, semoga amal ibadahmu diterima disisi Allah SWT,” tutur Pengus Pusat SPKEP SPSI, Sulistiyono, S.H.
Mba Angie, demikian panggilan akrabnya, sehari-hari berpenampilan sederhana dan dikenal baik baik dari kalangan masyarakat. Tak sedikit dari warga Sangatta, Kutai Timur yang menyampaikan belasungkawa.
“Al fatihah…kaget dengarnya. Almarhumah orang yang baik, semoga perjalanan pnjangnya dimudahkn dan husnul khotimah. Amin,” ucap Riendha.
Di internal organisasi, Angie dikenal sebagai teman dan rekan yang baik. Ardan Ahmad, Bendahara AJKT mengungkapkan kesedihannya atas kepergian almarhumah.
Dikatakannya, tepat satu minggu lalu dia bercerita tidak akan di Kutai Timur lagi. Alasannya, sudah mendapatkan wartawan untuk mengisi berita Tribun Kaltim.
“Sudah ada Dini, kemungkinan tahun depan setelah Pilkada saya gak disini lagi, ucapnya saat kami makan bareng disalah satu ruangan di kantor DPRD Kutim,” ulas Jurnalis Fokuskaltim tersebut.
Ardan mengemukakan bahwa tidak ada firasat sama sekali jika itu merupakan pertanda almarhuma akan pergi untuk selamanya.
“Hampir 5 tahun saya kenal dan akrab dengan beliau selama menjalani pekerjaan sebagai pewarta maupun dalam kepengurusan AJKT,” kenangnya.
Bagi Ardan, Angie adalah sosok wanita kuat, senior dan juga sebagai panutan bagi teman-teman wartawan.
“Selamat jalan Sekjen, karyamu akan selalu dikenang, semoga amal dan lbadah mu diterima disisi Allah SWT,” pungkasnya.
Ketua AJKT Sukriadi mengaku sangat kehilangan sosok wartawan senior di Kutim dan Kaltim tersebut, selain itu sosok Angie juga dikenal merupakan sebagai pigur yang dikenal cukup banyak berkontribusi dalam organisasi AJKT.
“Kita tentu saja sangat kehilangan sosok wartawan senior ini (Angie-red), kami di AJKT selalu berkoordinasi, bahkan dekat-dekat menjelang kepergiannya. Semoga almarumah mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT,” imbuhnya.
Plt Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang mengungkapkan, almarhumah sebagai sosok humanis dan kaya akan pengetahuan. Ia menuturkan, almarhumah memiliki banyak kontribusi pemikiran terhadap pembangunan di Kabupaten Kutim.
Kasmidi mendoakan, agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kekuatan.
“Saya mendoakan almarhumah ditempatkan disisi Allah dan semua amal baik di terimanya. Insya Allah kebaikan menjadi amal shaleh dan keberkahan bagi Kabupaten Kutai Timur. Semoga Allah merahmati, mengampuni dosanya, menerima amal ibadahnya dan menempatkan ditempat terbaik di surgannya, amin,” jelasnya.
Mba Angie kini telah kembali keharibaan Allah SWT, Sang Khalik. Jasa dan budi baikmu akan selalu kami kenang. Selamat jalan Mba Angie. (Red).