AKTUALBORNEO.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) menelusuri kelangkaan BBM di sejumlah tempat Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kutim.
Rencana itu disampaikan langsung Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan merespons keluhan kelangkaan BBM terutama jenis Solar.
“Tadi disarankan teman-teman kita Sidak apa yang terjadi di lapangan,” ujar Arfan usai heraing dengan Persatuan Material dan Truk Sangatta (Permata) dan pihak Pertamina, Kamis (7/10/2021).
Salain sidak, DPRD Kutim juga berencana berkunjung ke Bontang atau Samarinda untuk belajar cara mengatasi kelangkaan BBM.
“Sambil mungkin teman-teman ke Samarinda atau ke Bontang, disana sudah tidak terjadi kelangkaan BBM, berarti ada kebijakan yang bisa kita contoh disana,” tutur Arfan.
Arfan juga menegaskan, kendaraan plat merah dan kendaraan milik perusahaan tidak boleh menikmati BBM bersubsidi. Penertiban terhadap pihak-pihak yang menggunakan solar dan premium dinilai penting untuk dilakukan.
Ini dimaksudkan agar BBM bersubsidi tepat sasaran sehingga tidak terjadi kelangkaan karena banyak digunakan oleh pihak-pihak yang seharusnya tidak menggunakannya.
“Mobil plat merah dan mobil TP (perusahaan) itu tidak boleh menikmati subsidi, itu saya sarankan kepada SPBU jangan dilayani untuk mengatasi kelangkaan BBM ini,” ucap Arfan. (Imr/Red).