AKTUALBORNEO.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Peringatan HAN diruang audio visual dengan protokol kesehatan ini dikordinir oleh Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) Kutim.
HAN diperingati setiap tanggal (23/7) setiap tahunnya. Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. Peringatan HAN digelar di ruang Tempudau, Sekretariat Kabupaten Kutim, Kamis (23/7/2020).
Asisten Pemkesra Suko Buono mewakili Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan, peringatan HAN sudah menjadi tradisi di Negara Indonesia. Untuk memberikan semangat kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
“Kali ini berbeda peringatannya, beda dari biasanya, tentunya karena Pandemi Covid-19. Biasanya peringatan HAN diperingati dengan berbagai kegiatan,” katanya.
Dengan kondisi Pandemi COVID-19 ini, peran Pemerintah dan semua lini pembangungan tentunya harus bersatu padu dalam memberikan penguatan pemutusan rantai Covid-19. Terutama pencegahan (penularan Covid-19) kepada anak-anak.
“Anak adalah buah hati yang sangat berharga. Mereka perlu mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Mereka sebagai pengganti dalam estafet kepemimpinan, memiliki kecerdasan dan ahlak yang luar biasa, agar negara bisa maju,” tambahnya.
Suko pun menyatakan seperti kondisi saat ini, anak-anak penuh dengan keterbatasan. Dalam proses belajar yang harus menggunakan IT (informasi teknologi). Anak-anak harus sekolah online (belajar daring) alias Belajar Dari Rumah (BDR).
Sementara kebutuhan sehari-hari susah untuk dipenuhi pada masa Pandemi ini. Apalagi berbicara pemberian hak secara virtual kepada anak (belajar melalui daring), pada kenyataan programnya belum bisa maksimal.
Sementara itu, Kepala DP3A Kutim dr Aisyah menjelaskan tujuan peringatan HAN tahun ini untuk menggugah semua stakeholder dalam meningkatkan pemenuhan hak terhadap anak-anak Indonesia. Hak anak antara lain, hak hidup, hak tumbuh dan berkembang, hak ikut berpartisipasi dalam pembangunan secara wajar, serta hak untuk mendapatkan perlindungan.
Dalam kesempatan ini, dr Aisyah juga melaporkan tentang kasus kekerasan terhadap anak di Kutim. Dari akhir 2019 hingga 2020 cukup meningkat.
“Untuk itu, kita harapkan semua stakeholder yang ada ikut tergugah untuk meningkatkan perlindungan kepada anak-anak. Seperti tema HAN tahun ini ‘Anak-Anak Terlindungi dan Indonesia Maju’. Walaupun kondisi saat (pandemi) ini waktu anak-anak belajar berkurang, waktu bermainnya berkurang, kebutuhan lain berkurang, namun kita harapkan hak anak tetap terpenuhi,” ucapnya.
Lebih jauh Aisyah berharap, jalinan kerjasama semua stakeholder dalam mendukung tercapai KLA di Kutim terus ditingkatkan. Karena masih menjadi pekerjaan rumah bagi semua. Agar anak-anak bisa tetap ceria, sehat dan maju.
Peringatan HAN kali ini diakhiri penanda tanganan oleh semua pihak tentang komitmen bersama melindungi anak dan memberantas stunting di Kutim.