AKTUALBORNEO.COM – Pertumbuhan ekonomi Kutai Timur (Kutim) tahun 2020 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, hal tersebut dilihat dari penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutim. Selain itu, jumlah penduduk miskin juga mengalami peningkatan selama tahun 2020 sebanyak 166 orang atau 0,07 persen dengan jumlah total sebanyak 36.980. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman dalam rapat paripurna tentang Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Kutim Tahun Anggaran 2020, Kamis (1/4/21).
“Faktor paling signifikan yang menjadi penyebab penurunan ekonomi tersebut memang karena pandemi COVID-19, oleh karena itu kami sudah persiapkan konsep untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi tersebut, bukan COVID-19 nya,” tutur Ardiansyah dalam wawancara pasca rapat paripurna di gedung DPRD Kutim.
Terkait hal tersebut, Ardiansyah menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus pada upaya ketahanan pangan, dan peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan menggiatkan kembali usaha-usaha mandiri.
Lainnya, Ia menambahkan bahwa berkenaan dengan kondisi keuangan Kutim yang saat ini sedang defisit anggaran, pihaknya akan memanfaatkan peluang dari Anggaran Provinsi dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Jika nantinya APBD tidak mampu memenuhi, maka kita akan kejar peluang Anggaran Provinsi dan APBN. Selain itu kita sedang mengupayakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama dari sisi wisata, karena Kutim memiliki potensi wisata yang cukup bagus, namun sampai saat ini belum ada investasi pada bidang tersebut, sehingga perlu kita optimalkan lagi,” jelasnya. (Meri/AB)