AKTUALBORNEO.COM – Ratusan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga, Kutai Timur (Kutim), menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan manajemen dan evaluasi direktur karena dinilai gagal dalam memimpin rumah sakit tersebut.
Pantauan aktualborneo.com, Kamis (4/11/2021), aksi demonstrasi ini sedianya berlangsung di halaman Sekretariat DPRD Kutim, sekira pukul 11.00 Wita. Tampak spanduk besar tuntutan yang ditujukan kepada Pemkab Kutim terkait top manajemen RSUD Kudungga itu dibentangkan.
Selanjutnya, massa bergeser ke Gedung Serba Guna, Bukit Pelangi untuk menemui Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakilnya Kasmidi Bulang. Tampak hadir Wakil Ketua II DPRD Kutim Arpan, Anggota DPRD Kutim Agusriansyah dan dr Novel.
Dalam pertemuan itu, pegawai RSUD Kudungga memaparkan sejumlah tuntutan yang salah satunya disebutkan bahwa kepemimpinan Direktur RSUD Kudungga bersifat otoriter, sehingga menimbulkan ketidak nyamanan dan berpengaruh terhadap kondusivitas pada lingkungan rumah sakit.
Selain itu, pegawai RSUD menyampaikan keluhannya terkait pengadaan barang dan alat medis di rumah sakit tersebut. Pun dengan pengelolaan keuangan yang dinilai tidak transparan, dan menyampaikan terkait Covid-19 dalam hal jasa pelayanan yang belum dibayarkan sejak Agustus 2020.
Tak sampai disitu, pihaknya pegawai RSUD Kudungga juga mengancam bila pemangku kebijakan dari Pemkab Kutim tidak menindak lanjuti tuntutan mereka, maka akan bersama-sama mengundurkan diri dan mengadukan permasalahan tersebut ke IDI Pusat serta pihak terkait lainnya.
Menanggapi hal tesebut, Ardiansyah Sulaiman menyatakan, eksekutif dan legislatif siap menindaklanjuti tuntutan pegawai RSUD Kudungga.
“Kami yang hadir akan segera merespon ini sesuai dengan prosedur dan mekanismenya,” ucap Ardiansyah. (Fitrah/Red).