Akses Pupuk Subsidi Terbatas, Kadis Pertanian Kutai Timur Sarankan Gunakan Pupuk Organik

Kepala Dinas Pertanian Kutai Timur Dyah Ratna Ningrum.

AKTUABORNEO.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pertanian menyarankan petani untuk memakai pupuk organik.

Hal itu dilalukan mengingat sebagian petani yang tidak bisa mengakses pupuk subsidi.

Bacaan Lainnya

Bahkan hanya petani yang menanam tanaman tertentu yang bisa menikmati pupuk subsidi.

“Karna kita tau bahwa pupuk subsidi ini yang bisa mengakses sekarang terbatas. Kalau tanaman pangan hanya padi, jagung dan kedelai,” Kepala Dinas Pertanian Dyah Ratna Ningrum, beberapa waktu lalu.

“Kemudian tanaman Horti hanya cabai, bawang merah dan bawang putih. Kemudian tanaman perkebunan hanya kopi, tebu dan Kakao. Sementara yang lainnya seperti sayur mayur tidak bisa mengakses pupuk subsidi,” sambungnya.

Terkait keterbatasan itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sedang giat untuk membuat pupuk-pupuk organik.

“Dari kotoran dan urin sapi ternyata hasilnya jauh lebih bagus. Kemarin kita ada uji coba 2 hektar untuk bawang merah di Sangatta Utara,” ungkapnya.

“Antara pupuk organik dan non organik kelihatan beda, yang organik warnanya bagus, merahnya bagus, kalau yang non organik dia merahnya pucat. Makanya sekarang kita galakan pupuk-pupuk organic,” jelas Dyah menambahkan.

Hasil tanam yang didapat dengan menggunakan pupuk organic dan non organic juga berbeda.

“Untuk pupuk organic bawang merah yang dihasilkan dalam 1 bonggol berisi 10-12 butir bawang merah, sementara untuk tanaman yang memakai pupuk non organic hanya menghasilkan 8-10 butir dalam 1 bonggolnya,” pungkasnya (Adv/Zr)

Pos terkait