Bupati Kutim Sebut Pertumbuhan Ekonomi Pasca Covid-19 Tunjukkan Tren dan Peningkatan

AKTUALBORNEO.COM – Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pasca pandemi Covid 19 yang melanda beberapa tahun lalu, menunjukan tren dan peningkatan yang cukup positif dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.

Hal itu bisa terlihat, dimana  pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022, mampu menembus angka 5,58 persen. Peningkatan angka tersebut menjadi sinyal positif dan pertanda bahwa, upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan di kabupaten yang memiliki 18 Kecamatan, 139 desa dan dua kelurahan ini berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan Bupati Kutim saat berpidato dalam sidang Paripurna peringatan Hari Jadi Kabupaten Kutim ke 24 di Ruang sidang Utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi, Sangatta,  Rabu (11/10/2023) pagi.

“Meskipun demikian, upaya untuk mewujudkan masyarakat Kutai Timur yang lebih sejahtera, tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah semata, perlu adanya keterlibatan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam menjawab tantangan  dalam membangun Kabupaten yang kita cintai ini, “ujarnya di hadapan Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, unsur Pimpinan DPRD serta undangan lainnya.

Hingga saat ini, lanjut Ardiansyah Sulaiman, Pemerintah Daerah terus bersikap optimis dalam menghadapi tantangan kedepan, serta telah melakukan upaya-upaya agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah tetap berjalan dengan baik dan dapat mencapai sasaran serta  target pembangunan yang telah ditetapkan.

“Diantaranya dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam budgeting, meningkatkan proses pengendalian pembangunan secara berkala,” terangnya.

Selain itu, upaya lain yang dilakukan untuk mendukung agar program pembangunan terus berjalan, yakni dengan mengupayakan pendanaan alternatif dari sumber-sumber lain seperti APBN dan APBD Provinsi untuk meningkatkan kemampuan fiskal daerah. Dan yang terakhir, meningkatkan peran semua pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah.

“Termasuk didalamnya adalah optimalisasi program Corporate Social Responsibility (CSR), ” pungkasnya. (*)

Bupati Kutim Sebut Pertumbuhan Ekonomi Pasca Covid-19 Tunjukkan Tren dan Peningkatan

Pos terkait