Aktualborneo.com – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman membuka sosialisasi penyelamatan arsip penanganan Corona virus Disease (Covid-19) dan penyelamatan arsip negara (arsip pemerintah) Kutim periode 2014-2019. Kegiatan ini berlangsung diruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi Senin (19/4/2021),
Dalam sambutannya, Ardiansyah menjelaskan pentingnya penyelamatan arsip dalam mendukung akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Ia menceritakan saat Bupati pertama Kutim, Awang Faroek Ishak menjalankan pemerintahannya di Kutim.
“Pada saat Pak Awang Faroek memutuskan balai desa sebagai Kantor Bupati, saat anggota DPRD dilantik menyewa gedung bioskop, dan berbagai peristiwa di Kabupaten Kutai Timur. Bagi kita sekarang hal tersebut akan biasa saja, akan tetapi bagi anak-anak kita atau 50-100 tahun kedepan akan menjadi ilmu pengetahuan yang luar biasa,” ucap Ardiansyah.
Ardiansyah menekankan bahwa arsip merupakan jantung ilmu pengetahuan. Seban tanpa arsip, sulit bahkan tidak dapat mengetahui apa yang terjadi di masa lalu.
“Saya teringat saat membaca buku pada 1918 terjadi peristiwa wabah di spanyol, mengapa kita sekarang ketahui karena terdapat arsipnya. Pembelajaran dan peristiwa masa lalu bisa menjadi pembelajaran sekarang, sebagai data untuk kita mengamil kesimpulan serta mengambil kebijakan,” jelasnya.
Kepada aparatur pemerintah daerah, Ardiansyah berpesan untuk mengelola sistem Good Goverment (tata kelola pemerintahan yang baik) dan salah satu daya penunjang adalah arsip.
“Khususnya ditengah kondisi wabah Covid-19, data yang diperoleh akan sangat penting bagi pemerintahan dan sejarah untuk anak-anak kita kedepannya,” tuturnya. (Adv/red).