Soal Industri Semen dan metanol, Kasmidi Tak Ingin Warga Kutim Cuma Jadi Penonton

AKTUALBORNEO.COM – Plt Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang menginginkan warga Kutim dapat dilibatkan sebagai pekerja diberbagai sektor perusahaan di Kutim, termasuk industri semen dan metanol yang sebentar lagi akan beroperasi.

Dilansir dilaman prokutaitimurkab.go.id, Kamsidi tidak ingin warga Kutim di kemudian hari hanya menjadi penonton di daerah sendiri.

“Ini kesempatan emas, lulusan BLKI Mandiri Kutim bisa berperan aktif masuk mengisi menjadi tenaga kerjanya yang profesional,” ujar Kasmidi, di acara menutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang digelar Disnaker melalui UPT Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Mandiri Kutim, Selasa (8/12/2020).

Kasmidi memprediksi jelang 2024 nanti akan ada penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran. Untuk itu, tenaga kerja di Kutim harus dipersiapkan dari sekarang. Pasca PBK, harus bisa bekerja di perusahaan yang sesuai dengan skill yang ditekuni.

“BLK kita jadi sarana, kalau bisa jangan sampai pelatihan saja, harus dikawal jangan sampai menganggur, harus kita priotitaskan (mendapat pekerjaan). Ini meminimalisir kemiskinan seperti pengangguran,” tegas Kasmidi.

Ia pun akan meminta Disnaker dan BLKI Mandiri Kutim intens berkoordinasi dan bersinergi dalam program-program. Tidak hanya seperti PBK, tapi lulusan BLKI ini bisa melakukan magang atau praktek kerja lapangan (PKL) di perusahaan yang ada di Kutim. Demi memuluskan rencana itu, Kasmidi berencana menyurati pihak perusahaan, agar lulusan BLKI Mandiri Kutim bisa langsung mengapikasikan ilmunya di dunia kerja.

“Kita terus dukung para anak-anak yang sudah praktik di bidang otomotif dan bangunan serta ibu-ibu yang sudah mahir menjahit dan dirasa punya skill mumpuni bisa digunakan ilmunya di lapangan,” ulasnya.

Lebih jauh, Kasmidi menuturkan untuk ibu-ibu yang sudah menjahit juga bisa menciptakan peluang bisnis dengan membuat UMKM. Nantinya Disperindagkop bisa memperhatikan prospek ini agar para ibu-ibu bisa dibantu dalam pengembangan produknya maupun promosinya. Dibantu dari subsidi APBD Kutim jika memang ada proposal yang masuk ke Pemkab Kutim. Peluang-peluang yang ada harus dimanfaatkan. Dengan fokus harus membangun Kutim. Contohnya saja dengan menciptakan industri jasa maupun kreatif. Kutim harus menjadi magnet mencari kerja. Mengapa? Karena ke depan di Kutim akan ada pabrik semen dan metanol. (Red).

Pos terkait