Mengenal Makna Baju Adat Tidung Kaltra di Uang Rp 75.000, Sempat Dituduh Pakaian Cina

AKTUALBORNEO.COM – Pakaian adat Tidung yang muncul dalam uang pecahan Rp 75.000 merupakan pakaian pengantin (Sina Beranti) untuk masyarakat umum. Pakaian adat ini mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat sosial media (Sosmed).

Beberapa warganet sempat menganggap pakaian adat dari pulau Kalimanatan itu merupakan baju adat cina. Salah satunya berasal dari pertanyaan akun Twitter @Rianaaa_na09.

Akun tetsebut mempertanyakan asal baju adat yang dimkasud. Kemudian ada akun lain yang menjawab baju adat itu berasal dari China. Namun, saat ini pemilik akun @Rianaaa_na09 mengunci akunnya.

Merujuk dari Buku Rekonstruksi Identitas Suku Tidung Ulun Pagun seperti yang ditulis oleh Neni Puji Nur Rahmawati dan Septi Dhanik Prastiwi bahwa suku Tidung lebih dikenal sebagai suku Dayak yang telah beragama Islam.

Dijelaskan  bahwa di antara suku Tidung terdapat kelompok masyarakat yang mengidentifikasikan dirinya bukan Dayak dan menyebut dirinya sebagai Tidung Ulun Pagun dikenal sebagai suku Tidung beragama Islam dan hidup dengan budaya pesisir.

Suku Tidung Ulun Pagun juga memiliki identitas lain yang merujuk pada konteks budaya yaitu melalui pakaian adat Tidung. Pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin).

Pakaian adat ini telah menjadi karya budaya milik Suku Tidung Ulun Pagunmelalui proses rekonstruksi berdasarkan data pakaian adat Tidung di masa lalu.

Proses rekonstruksi pakaian adat sebagai identitas etnis Suku Tidung Ulun Pagun menemukan momen yang tepat seiring dengan perubahan status Tarakan dari kota administratif menjadi kotamadya di mana pakaian tersebut kemudian ‘diakui’ sebagai pakaian daerah kota Tarakan.

Adapun pakian adat Tidung berwarna merah mempunyai makna ketegasan dan keberanian. Warna kuning sendiri mempunyai makna sesuatu yang ditinggikan/ dimuliakan.

Umumnya, pakaian pengantin dapat menggunakan salah satu dari 5 warna kebanggaan masyarakat Tidung Ulun Pagun, yaitu warna kuning (khusus bangsawan), merah, hijau, putih, dan hitam.

Untuk, pakaian pengantin laki-laki umumnya masyarakat biasa terdiri dari baju atasan/ teluk belanga, celana panjang/ seluar susuk, dan kain bawah/ gabol.

Selanjutnya, baju adat ini kerap dilengkapi oleh aksesori kepala yaitu jamong melaka dan kekida, aksesori di bagian lengan yaitu sukup udang dan tangkong, dan aksesori di bagian badan yaitu galang liog, dada burung, panding, dan karis.

Pos terkait